Backpackerke lombok murah dari bali jogja jakarta 2022 naik pesawat semarang surabaya kereta malang accommodation ala akomodasi liburan wisata 3 hari 2 malam perjalanan honeymoon biaya area blog bandung bandara timur labuan bajo cirebon cerita cara catatan malaysia explore estimasi flores gili trawangan guide hostel hotel harga to island LABUANBAJO, Kepolisian Daerah (Polda) NTT menyatakan situasi Kamtibmas di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, sebagai destinasi wisata super premium sudah kondusif. "Saya pastikan bahwa situasi di Manggarai Barat ini kondusif, aman. Saya imbau, ya kepada wisatawan-wisatawan yang akan datang ke sini, silakan datang," kata Wakapolda NTT, Brigjen Pol Heri Sulistianto di Mapolres Hematpenerbangan murah Jetstar Airways ke Heraklion. Cari dan bandingkan penerbangan diskon ke Heraklion berdasarkan harga. Pesan penerbangan murah ke Heraklion di Trip.com! Jawaban(1 dari 4): Cerita Backpacker ke Labuan Bajo Yang makan budget saat trip ke Indonesia, terutama Indonesia Timur adl akomodasi. Biayanya udah pasti gak murah sih. Dulu ke Bajo pas dapet tiket murah Sriwijaya 800rb an PP dari Surabaya. Anda akan menjumpai banyak pemandangan indah mulai dari Bali,Lombok,Sumbawa hingga sampai di Labuan Jalanjalan ke mana pun pasti cuan kalo lewat ShopBack! Khusus di bulan Agustus, ada hadiah tiket pesawat ke Labuan Bajo lho! Setiap hari Kamis dan Jumat, bakal ada misi spesial dengan bonus Cashback s/d 17 5rb + Cashback gede s/d 14% di Tiket.com, Agoda, masih banyak lagi! Yuk, perbanyak transaksi lewat ShopBack dan rasakan # Permisigan saya lagi mencari partner buat join ke labuan bajo biar sewa kapalnya lebih murah soalnua saya cuma sendiri. Adakah yang punya itinerary yang sama tanggal 7 januari ke labuan bajo? Kalo ada yang mau join silahkan invite pin bbm saya : 521E5458 h2SM. detikTravel Community - Backpacking lewat jalur darat ke Labuan Bajo? Tentu saja bisa! Simak kisah perjalanan jalur darat ke Labuan Bajo selama 17 hari yang cuma habis Rp 600 ribu bulan Agustus 2016, kisah petualangan ini dimulai dengan salim kepada orang tua sebelum pergi meninggalkan rumah."Serius nih uang Rp 600 ribu doang?" tanya saya dalam hati saat masih di dalam kamar."Oke! Don't think, just go bray!" Lagi, saya menyakinkan perjalanan ini dari dalam kalian, karena membaca tulisan ini. Ya, dalam kesempatan yang berbahagia ini. Saya pengen sharing ke kalian semua tulisan dari petualangan saya ke Labuan Bajo dengan mengantongi uang yang hanya 600 ribu caranya dengan uang segitu? Naik apa? Aman nggak? Perjalanannya gimana? Ini serius nggak sih?Iya, ini serius. Makanya, baca dulu sampai dengar Labuan Bajo? Kalau sudah, saya jamin pasti kalian pengen banget ke sana. Bukan cuma Bali yang bisa bikin kita jatuh cinta, Labuan bajo juga!Mungkin, Labuan Bajo belum sepopuler Bali dan Lombok pada tahun 1996, dimana Instagram belum lahir. Karena, dari Instagram lah yang akhirnya tempat wisata di Indonesia semakin tersebar di dunia. Itu gapapa, justru atau malahan Bajo terletak di Nusa Tenggara Timur. Labuan bajo memiliki banyak pemandangan yang menakjubkan. Dari mulai alam, budaya, dan masyarakat pulau-pulau yang cantik menghiasi setiap sisinya seperti surga dunia yang telah Tuhan ciptakan untuk kita. Banyak turis asing berbondong-bondong untuk bisa menapakkan kaki dan melihat secara langsung nggak cuma disuguhi warna cantik yang menghiasi langit-langitnya. Ada juga pulau-pulau dan pemandangan bawah lautnya yang bikin nggak mau pulang!Di balik itu, ternyata orang asli Kampung Komodo itu ramah-ramah banget. Awalnya sih, saya takut untuk memulai perjalanan ini. Terlebih, teman-teman saya pada berkomentar negatif tentang orang-orang Timur. Padahal mereka belum pernah ke cerita, ternyata teman-teman saya salah pandang, maksudnya mungkin yang dia lihat kebetulan yang negatifnya saja. Nyatanya setelah saya menginjakan kaki di Tanah Timur, orang-orang di sana nggak seperti apa yang teman saya di Kampung Komodo, saya dipeluk sangat erat, dianggap sebagai saudara baru, dan disambut hangat layaknya anak yang baru pulang dari mendengar kisah perjalanan. Diajak keliling Komodo dengan menaiki kapal pribadinya. Setidaknya itulah yang saya rasakan saat begitu sangat dekat dengan masyarakat lokalnya. Itulah yang bikin saya semakin jatuh cinta dengan pergi ke Labuan Bajo jalur darat selama 17 hari melewati Yogya, Banyuwangi, Bali, Lombok, Sumbawa, Dompu dan Bima. Dari situlah akhirnya saya berhasil sampai di Labuan Bajo dengan cara yang adalah cara yang tepat untuk kantong mahasiswa yang uangnya pas-pasan kaya saya. Ternyata dari backpacker inilah saya menemukan perjalanan yang unik, bertemu dengan orang lokal dengan kepribadian yang berbeda-beda, saling tolong-menolong tanpa melihat latar belakang saya di saat perjalanan berpetualang dengan keyakinan, karena petualang itu harus mandiri, harus bisa berpikir positif, harus bisa survive di tempat asing. Suka dengan tantangan, harus siap dengan resiko-resiko yang bisa muncul kapan aja, dan harus siap dengan segala kondisi Jakarta, saya menggunakan kereta api tujuan Lempuyangan, Yogya. Pastikan harus membeli tiket keretanya terlebih dahulu. Tidak disarankan untuk duduk di atap kereta menggunakan karpet. Selanjutnya, bisa langsung ke Stasiun itu, jalan kakilah sampai di Pelabuhan Ketapang untuk menyebrang ke Pelabuhan Gilimanuk, dari Pelabuhan Gilimanuk bisa langsung menggunakan bus atau menumpang dengan tujuan Padang Bai. Kemudian, dari Padang Bai menyeberang lagi naik kapal fery ke Pelabuhan Lembar, Lombok, bisa langsung bisa naik angkot ke Pelabuhan Khayangan untuk menyeberang lagi ke Pelabuhan Pototano, Sumbawa. Dari tadi, banyak banget nyeberang. Ya, namanya juga jalur Dari Sumbawa suasana sudah berubah. Mulai terlihat gersang. Debu mulai bertebangan dan panasnya terik matahari yang Pelabuhan Pototano, kamu bisa menumpang atau menggunakan bus tujuan Sumbawa Besar-Dompu-Bima. Dari Bima, kamu bisa langsung ke Pelabuhan Sape untuk menyeberang ke Pelabuhan Labuan yang saya keluarkan ke Labuan Bajo saat itu nggak sampai Rp 450 ribu. Berikut rinciannya- Pasar Senen-Yogya lempuyangan Rp. kereta- Lempuyangan-Banyuwangi Rp. kereta- Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Bali Rp ferry- Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Padang Bai bali Rp. bus- Pelabuhan Padang Bai-Lembar Lombok Rp. ferry- Pelabuhan Lembar-Khayangan Lombok Rp. angkot- Pelabuhan Khayangan-Pelabuhan Pototano Sumbawa GRATIS! ferry- Pelabuhan Pototano-Sumbawa Besar GRATIS! mobil pick up- Sumbawa Besar-Dompu GRATIS! mobil pick up- Dompu-Bima GRATIS! mobil pick up- Bima-Pelabuhan Sape GRATIS! angkot- Pelabuhan Sape-Labuan Bajo GRATIS! ferry- Pelabuhan Labuan bajo-Komodo GRATIS! perahuBanyak gratisnya? Ya, kita juga nggak tahu. Namanya juga Jakarta, memakan waktu 7 hari sampai Labuan Bajo jalur darat. Untuk sampai Labuan Bajo selama 7 hari itu, saya lakuin mulai dari menumpang kapal, truk, berjalan kaki, sesekali naik angkot di perjalanan nggak selalu mulus. Di perjalanan saya disuguhi banyak pengalaman seru, aneh, unik dan mulai diusir supir angkot, dilarang ke Lombok hingga dipaksa naik angkot di perbatasan layaknya maling yang di seret-seret, di interogasi di perbatasan hingga frustasi karena uang Bali, selama satu harian itu saya enggak kemana-mana. Hanya duduk di sudut bibir pantai, karena uang saat itu enggak lebih dari Rp 30 ribu. Jadi cuma duduk saja lihatin bule-bule lalu lalang ke sana ke mari. Rasanya beli kopi saja saya masih mikir 5 di balik kendala dan musibah Tuhan masih punya kejutan untuk para petualang. Surprise yang enggak saya duga akan datang dengan sendirinya. saya juga menemukan orang baik di setiap pulau yang saya di Bali, saya dapat tumpangan gratis sama mobil gas elpiji walaupun duduknya dempet-dempetan, desek-desekan di dalam, kaki harus naik ke atas, tas keril harus dipangku karena saking sempitnya, tapi saya bersyukur banget masih ada orang yang punya hati yang baik untuk sekedar berbagi tempat saya ketemu remaja masjid di Lombok dan dikasih tempat untuk tidur, makan, mandi. Yang paling saya nggak habis pikir, mereka semua remaja masjid di Lombok ngebayarin saya naik kapal mewah yang ada tempat dan lagi, mendapatkan tumpangan mobil bak terbuka bersama manusia dari seni bangunan ke Sumbawa. Yang bikin terharu ternyata saya juga diantar sampai Dompu dengan perjalanan 6 jam terharunya lagi, saya diperlakukan seperti saudaranya sendiri dikasih makan berkali-kali, tempat tidur di basecamp anak-anak CB Bima, saya ketemu cucu pengusaha air mineral dan lagi-lagi ditraktir makan junkfood dan bekal uang untuk bertahan hidup. Itu salah satunya, karena masih banyak lagi yang saya alami selama perjalanan ini berlangsung. susah, sedih, frustasi, depresi. Semuanya, saya rasain dan saya nikmatin. Ketika melakukan wisata dari Surabaya menuju Labuan Bajo, itu sudah memiliki jarak yang cukup dekat. Bahkan Anda hanya perlu menaiki satu kapal saja yang akan sampai langsung ke lokasi tujuan. Namun, jika Anda memilih berwisata sebagai Backpacker ke Labuan Bajo dari Surabaya, tentu saja harus membuat rangkaian jadwal terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar Anda tidak merasa rugi saat menikmati liburan tersebut. Membuat Jadwal Kegiatan Wisata Backpacker ke Labuan Bajo dari Surabaya Jarak antara Surabaya ke Labuan Bajo terbilang lebih dekat ketimbang kota besar lain di pulau Jawa. Jadi wisata backpacker dari kota Surabaya terbilang lebih terjangkau. Meski demikian, Anda harus tetap mempersiapkan semua hal dengan matang seperti membuat jadwal kegiatan yang akan dilakukan di lokasi wisata maupun saat berangkat dan pulang. Liburan sebagai backpacker ini, tentu saja harus memperhatikan berbagai hal agar lebih menghemat biaya selama liburan. Anda harus membuat jadwal serta mencari informasi terlebih dahulu untuk beberapa kegiatan yang akan dilakukan di Labuan Bajo beserta biaya pengeluarannya. Anda pun dapat menikmati liburan dengan biaya pesawat ataupun hotel yang jauh lebih murah. Anda juga harus memperhatikan komentar publik dari setiap wisata, hotel, serta lokasi lainnya yang menjadi tujuan wisata. Hal ini dilakukan agar Anda mengetahui beberapa lokasi terbaik dari sekian banyak yang tersedia di Labuan Bajo. Anda pun akan merasa puas ketika menikmati liburan dalam destinasi terbaiknya saja. Dalam berwisata sebagai backpacker, Anda juga harus memperhatikan jalur dari bus ataupun kereta menuju lokasi wisata tersebut. Anda juga harus membawa persiapan bekal yang cukup selama perjalanan supaya tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk makan di warung ataupun restoran. BACA JUGA Backpacker ke Pulau Komodo dari Jakarta Jenis Transportasi yang Digunakan Menuju Labuan Bajo Jika Anda Backpacker ke Labuan Bajo dari Surabaya, Anda bisa menggunakan transportasi kereta api menuju Banyuwangi atau bisa juga menggunakan bus. Setelah itu, dari Banyuwangi diteruskan menggunakan transportasi laut. Ada beberapa pilihan kapal Ferry yang bisa Anda pilih sesuai dengan jadwal keberangkatannya. Harga tiketnya pun tentu jauh lebih terjangkau dibanding pesawat terbang. Ketika Anda sampai Labuan Bajo menggunakan transportasi umum, tentu saja membutuhkan kendaraan lain untuk mengelilingi seluruh destinasi wisatanya. Terlebih lagi, Labuan Bajo memiliki destinasi wisata yang harus ditempuh dengan jarak cukup jauh. Anda tidak perlu khawatir lagi karena tersedia banyak rental mobil untuk memudahkan kegiatan wisata. Selain itu, Anda juga tidak perlu lagi naik turun kendaraan untuk mengunjungi setiap destinasi wisatanya yang akan memakan banyak waktu. Anda tinggal berkunjung ke berbagai rental mobil di Labuan Bajo dan memilih jenis kendaraan yang akan digunakan untuk berkeliling. Biaya sewanya pun tergolong standar. Bahkan tersedia pula rental bus yang semakin memudahkan Anda ketika berlibur secara berkelompok. Sedangkan untuk transportasi lautnya sendiri, sudah tersedia berbagai kapal yang akan membantu menyeberang ataupun mengelilingi pantai. Tersedianya kendaraan dengan lengkap di Labuan Bajo ini membuat para wisatawan semakin tertarik untuk berkunjung ke lokasi tersebut. Bahkan Labuan Bajo sudah banyak dikunjungi turis asing karena merasa sangat nyaman dengan fasilitas yang tersedia. Destinasi Favorit yang Ada di Labuan Bajo Ada begitu banyak daftar spot menarik yang ada di Labuan Bajo. Tentu Anda bisa sesuaikan lokasi-lokasi yang harus dikunjungi sesuai dengan budget yang dimiliki. List pertama bisa mengunjungi Bukit Cinta. Bukit ini menyajikan pemandangan yang begitu mempesona. Waktu yang tepat untuk datang kesini yakni sore hari. Kedua, ada pulau Kelor. Untuk ke lokasi ini Anda harus menggunakan kapal motor sekitar 40 menit dari Labuan Bajo. Disini wisatawan biasanya menghabiskan waktu untuk snorkeling ataupun memanjat bukit. Selain itu masih banyak daftar wisata lain seperti Taman Nasional Komodo, Pantai Pede, Goa Rangko, dan masih banyak lainnya. Kuliner Lezat yang Ada di Labuan Bajo Selain menikmati keindahan alamnya, Anda bersama keluarga juga dapat melakukan wisata kuliner di dalamnya. Terdapat puluhan makanan khas Labuan Bajo yang tidak kalah lezat dengan destinasi wisata lainnya. Makanan khas yang paling terkenal dari daerah ini yaitu Kolo Labuan Bajo. Ini merupakan salah satu menu dengan bahan utama nasi yang dibakar dan dihidangkan bersama lauk pauk lainnya. Labuan Bajo juga memiliki makanan khas bernama Jagung Bose yang memiliki bentuk seperti bubur pengganti nasi. Selain itu, Anda juga dapat memilih Kopi Flores dengan aroma wangi yang sangat khas untuk dibawa pulang. Terdapat pula Roti Kompyang Labuan Bajo yang sangat enak dan biasa dijadikan buah tangan oleh para wisatawan. Roti khas daerah ini memiliki bentuk bulat serta rasa yang manis di dalamnya. Selain itu, Labuan Bajo juga memiliki Banana Cake paling lezat dengan tampilan yang cantik ketika disajikan. Itulah beberapa informasi terkait backpacker ke Labuan Bajo dari Surabaya. Informasi ini tentu sangat bermanfaat bagi Anda yang ingin berwisata dengan budget terbatas. foto by Siapa tak kenal dengan Labuan Bajo, sebuah kota yang dikembangkan menjadi destinasi wisata dan diminati oleh banyak orang. Kota yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Manggarai Barat Kecamatan Komodo ini dikenal dengan keelokan tempat wisatanya seperti taman nasional komodo, pantai di pulau sekitar, dan sebagainya. Teruntuk kamu yang sudah lama ingin berlibur ke daerah Timur Indonesia, selain Sumba, Kupang, Sumbawa, dan Lombok, Labuan Bajo akan menjadi pilihan tepat dengan liburan ala backpacker. Ada banyak pilihan rute dapat kamu pilih sesuai budget. Perjalanan darat, laut atau udara akan membawamu ke libutan murah, menyenangkan dan tidak terlupakan. Dimulai penerbangan dari Jakarta atau berlayar dari Surabaya, tahun 2022 ini adalah waktu yang tepat untuk kamu tentukan tanggal perjalanannya menuju Labuan Bajo. Berikut ini adalah 10 tips untuk liburan ke Labuan Bajo ala backpacker dengan pilihan rute menguntungkan. 1. Pilihlah waktu dimana orang lain tidak juga sedang liburan foto by Pemilihan waktu adalah hal penting untuk berlibur. Mengapa? Karena akan berdampak pada cost yang akan dikeluarkan. Tahun 2022 ini sudah memasuki pertengahan tahun, dan sebaiknya carilah bulan dimana tidak banyak orang berpergian keluar pulau. Jika ingin mendapatkan yang istimewa bisa pesan tiket untuk bulan November atau sebelumnya. Desember biasanya akan menjadi bulan panjang untuk liburan dan banyak orang akan berpergian di bulan tersebut. Apalagi jika kita ingin menempuh jalur laut, bulan Desember biasanya rawan dengan gelombang tinggi di tengah laut dan curah hujan cukup tinggi. 2. Pilih transportasi untuk ke Labuan Bajo, sesuaikan dengan budget foto by Untuk transportasi, kamu punya banyak pilihan agar bisa sampai di Labuan Bajo. Rute pertama yaitu melalui jalur darat dan laut yang memang cukup memakan waktu lama dan tenaga lebih. Jika ingin jalur darat, biasanya kita menggunakan kereta api dengan tujuan stasiun Banyuwangi Baru. Tarif yang dikeluarkan untuk kereta api biasanya Setelah itu kamu menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan membeli tiket bus menuju Terminal Ubung dengan harga dan masih harus menuju pelabuhan Padang Bai Bali sampai akhirnya kamu sampai di Pelabuhan Lembar Lombok. Dari pelabuhan Lembar Lombok, carilah jalan menuju Pelabuhan Khayangan Lombok Timur di terminal Mandalika. Rute kedua, kamu bisa menggunakan jalur udara yang cukup praktis namun harganya pun lumayan tinggi. Atau cara mudah, mencari tiket penerbangan murah memang tidak mudah, namun harus cukup pintar mencari harga promo di beberapa maskapai. Harganya yaitu kurang lebih untuk sekali perjalanan. Namun jika tidak promo harga bisa mencapai dalam sekali perjalanan dari Jakarta. 3. Pilih penginapan murah dan dekat dengan tempat wisata foto by Carilah penginapan yang juga memberikan kenyamanan saat sedang berada di Labuan Bajo. Ada beberapa penginapan ternyata menghadirkan pemandangan laut lepas namun juga sangat ringan di kantongmu. Ada juga penginapan dengan gaya uniknya memberikan pengalaman berbeda saat kamu berlibur di sana. Jika kamu ingin hotel menghadap laut yaitu Ciao Hostel, De Chocholate Hostel dan Sunset Hill Hotel. Harga berkisaran diatas sampai dengan Sedangkan jika kamu ingin pengalaman unik dan berbeda dari penginapan lainnya, kunjungi Bajo View. Bajo View mempunyai konsep tenda dengan fasilitas cukup lengkap dan harga yang ditawarkan hanya 4. Sesampainya di Labuan Bajo, lebih baik sewa motor atau mobil Transportasi yang ada di kota kecil ini tidaklah banyak. Transportasi umum hanyalah bemo dan ojek motor hanya beroperasi sampai pukul WIB. Sehingga lebih baik jika sesampainya disana sewalah kendaraan seperti motor atau mobil tergantung dengan kapasitas orang. Jika kamu sendirian atau dua orang lebih baik menggunakan motor. Namun jika kamu lebih dari dua orang lebih baik menggunakan mobil. Harga sewa motor yaitu sekitar per hari dan sewa mobil sebesar per hari. 5. Jangan lupa kuliner kaki lima gak kalah enak dengan restoran foto by Labuan Bajo mempunyai makanan khas yang juga wajib kamu coba. Jangan sampai melewatkan Nasi Kolo, merupakan nasi bakar khas NTT, Jagung Bose juga merupakan makanan pokok NTT, ikan kuah asam juga menciptakan rasa asam gurih, dan berbagai aneka seafood. Jika kamu bingung kemana mendapatkan makanan tersebut, kunjungi seafood wisata kuliner kampung ujung, ikan kuah asam philemon, seafood treetop, dan beberapa restoran menyajikan menu western seperti italian food mediteraneo. 6. Kunjungi Pulau Kanawa foto by Jika sudah menginjakkan kaki di Labuan Bajo, sangat disayangkan jika tidak berkunjung ke Pulau Kanawa. Pulau ini terletak dekat Pulau Komodo dan Pulau Rinca ini menyuguhkan hamparan pasir putih dan juga pemandangan hijau menenangkan hati dan menghangatkan badan. Untuk rilex sejenak dari kebisingan kota, Pulau ini cukup cocok untuk para backpacker melepas penat. Dari Labuan Bajo, menuju Pulau Kanawa dapat menggunakan kapal kecil atau shuttle boat dengan waktu tempuh dua jam. Jika kamu ingin bermalam di Pulau Kanawa, terdapat tenda dome yang disewakan atau bungalow atau bale-bale kamar. Selain itu kamu juga dapat menikmati keindahan bawah laut dengan menyewa alat snorkling sebesar per hari. Cukup murah dan sangat puas dengan keindahan bawah lautnya. Disarankan setelah seharian kamu menikmati pemandangannya, tutup hari dengan menikmati sunset di ketinggian bukit Kanawa. Wah, liburan ala backpackermu terasa mewah karena keindahan matahari tenggelam di tengah pulau. 7. Tengok komodo di Taman Nasional Loh Liang foto by Setelah mampir ke Pulau Kanawa, mampirlah ke Pulau Komodo yang mempunyai Taman Nasional Komodo. Taman Nasional Komodo ini dilengkapi dengan Naturalist Guide yang akan memberikan pengarahan sebelum kita masuk ke wilayah komodo berada. Teruntuk wanita yang sedang datang bulan sebaiknya minta penjagaan karena komodo adalah hewan sensitif terhadap bau darah. Di Pulau Komodo, kamu akan diajak berkeliling dan naik ek atas bukit. Diatas bukit kita akan dapat melihat pemandangan pulau lain dan berbagai hewan liar yang ada seperti komodo dan babi hutan. 8. Sewa boat, jangan hanya sendiri foto by Ketika akan mengunjungi berbagai Pulau di sekitar Labuan Bajo, lebih baik kamu menyewa boat tidak hanya untuk sendiri. Mengapa? Karena harga yang ditawarkan cukup tinggi. Lebih dari itu, kamu akan bertemu kenalan baru dan pastinya bertukar cerita di kapal. Sehingga ada baiknya jika kamu berpergian sendiri, kamu bergabung bersama wisata lain untuk menyewa bersama yaitu sebesar Biasanya ada paket wisata yang sudah disiapkan, tinggal kamu memilih yang diinginkan saja. 9. Tutup hari di Pulau Kalong foto by Setelah menikmati banyak pemandangan biru dan hijau di berbagai pulau. Sepertinya tidak ada salahnya untuk melihat pemandangan yang jarang kita temukan dimanapun. Pulau Kalong adalah pulau yang terletak diantara Pulau Rinda dan Papagarang. Pulau ini dihuni oleh jutaan kalong dan ditumbuhi bakau. Untuk mendapatkan pemandangan senja yang berbeda, tunggulah saat sore hari dimana banyak kalong berterbangan menghiasi langit senja. 10. Jika ingin update media sosial, lebih baik siapkan perdana Telkomsel yang eksis signalnya di sana foto by Terakhir, untuk kamu yang hobi mengabadikan momen dan membagikannya di media sosial, siapkan kartu perdana yang cocok sinyalnya di Labuan Bajo. Sepengalamannya para backpacker lain, kamu bisa menggunakan perdana Telkomsel, karena sinyalnya cukup kuat. Apakah selalu dari Jakarta untuk kita bisa menuju ke Labuan Bajo? Jawabannya tentu tidak. Kamu masih bisa mencari banyak tiket murah dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Bandung dan dimanapun. Untuk itinerary solo backpacking, kamu harus menyiapkan rincian biayanya terlebih dahulu. Paling banyak siapkan uang saja. Itu sudah lebih dari cukup jika kamu memang liburan ala backpacker seperti penjelasan di atas. Liburan asik, gak selalu mahal. Punya rekomendasi lain?? Komen dibawah ya gaes! Catatan Semua data di atas adalah data terakhir pada saat artikel ini dibuat. Jika ada perubahan terbaru yang Kamu ketahui, silakan informasikan kepada kami untuk segera diperbaiki. Bagi Anda pemilik Bisnis dan ingin masuk dalam artikel diatas, silahkan mengisi kolom komentar. Lengkap dengan informasi Alamat, Nomer Telepon, WhatsApp dan informasi pendukung lainnya. Akhir tahun 2015 gw tutup dengan petualangan seru dan panjang banget bray, Lombok – Komodo – Ende via darat! Walau capek dan ongkosnya lumayan tapi gw puas banget! Indonesia bagian tengah itu indah banget bray, nyesel gw kenapa baru nyadar sekarang! Petualangan gw dimulai dari Jakarta Rabu malam 23 Desember 2015. Gw dapat tiket promo di GATF 2015 rute Jakarta – Lombok Memang agak mahal untuk tujuan Lombok, tapi gw kan berangkat pas tanggal black out high season dan pesawatnya Garuda. hehe. Suasana kabin pesawat ke Lombok, banyak bulenya brayWaktu tempuh Jakarta – Lombok 138Full service bray, naik garuda dijamin dapat makanan enakPesawatnya tipe Boeing 737-800 Pesawat mendarat di BIL pukul 1940. Gw gak ada planning nginep sebenernya, pengennya langsung cabut ke pelabuhan khayangan. Cuman dapat masukan dari temen backpakcer lain bahwa jarang ada transportasi dari BIL ke Pelabuhan Khayangan, kecuali naik taksi dan itu pasti mahal, karena BIL adanya di Lombok Tengah, dan Pelabuhan Khayangan di Lombok Timur. Selain itu, walaupun berhasil nyembrang dari Pelabuhan Khayangan ke Pelabuhan Pototano, gak jamin langsung dapat Bis tujuan Kota Bima, mesti nunggu sampe pagi di Pelabuhan. Akhirnya, kita putusin nginep di Pool Damri bray dan paginya baru berangkat ke Pelabuhan Khayangan. Pertimbangan nginep di Pool Damri karena faktor keamanan juga Bray. Bis Dari Bandara Internasional Lombok BIL ke Pool Damri Keluar bandara lurus aja terus sampai parkiran, disitu ada banyak Bis Damri ngetem. Cari yang jurusan Mataram. Tarif bis dari BIL ke Mataram Pool Damri Trayke Bis Damri Lombok Pool Damri Suasana di luar pool damri Besok paginya 24 Desember 2015 gw siap-siap berangkat ke terminal mandalika dari pool damri. Fasilitas di Pool Damri Lombok lumayan lengkap, ada mushola dan kamar mandi. Kursi di ruang tunggu banyak yang kosong jadi semaleman gw bisa tidur selonjoran kaki bray. Kalo laper tinggal beli nasi bungkus murah-meriah di teras pool damri. Gak salah bray keputusan kitaa nginep di pool damri, karena pagi itu dapat kabar ada backpacker di Pelabuhan pototano yang gak dapat bis dan nunggu semaleman di pelabuhan. Bis dari Terminal Mandalika Lombok ke Pelabuhan Khayangan dan Pototano Terminal Mandalika Jarak dari Pool Damri ke Terminal Mandalika gak jauh, gak sampe 10 menit kita dah nyampe terminal. Terminalnya masih sepi, ada beberapa Bis dari Jawa dan Bali yang lagi istirahat. Ngobrol-ngobrol sama sopir Bisnya, infonya bis baru pada berangkat sekitar pukul 9-10 pagi. Bisnya ngetem lama banget. Waktu tempuh dari Terminal Mandalika ke Pelabuhan Khayangan +- 2-3 jam. Jalanannya mulus bray, gak terlalu banyak mobil yang lalu lalang. Ferry Dari Pelabuhan Khayangan Lombok ke Pelabuhan Pototano Sumbawa Sekitar pukul 12 siang bis sampe di Pelabuhan Khayangan. Suasana pelabuhan rame banget, ternyata lalu lintas orang dan barang antara kedua pelabuhan ini cukup padat. Pelabuhan KhayanganFerry ke Pelabuhan PototanoSuasana di atas ferry Jarak Pelabuhan Khayangan di Lombok Timur ke Pelabuhan Pototano di Pulau Sumbawa deket banget bray, gak nyampe 60 menit gw dah sampe Pulau Sumbawa. Bis Dari Pelabuhan Pototano ke Bima Karena kita bertiga belum dapat Bis ke Bima, selama di Ferry kita nanya-nanya penumpang lain barangkali ada yang satu jurusan ke Bima. Alhamdulillah gw kenalan sama orang Lombok yang tinggal di Bima dan dia ngasih tahu kalau di Bisnya ada kursi kosong. Gw ditunjukin bisnya di bawah. Setelah nego yang cukup sengit gw maunya murah, dia maunya mahal hahaha, akhirnya Kondektur deal mempersilahkan gw naik dengan ongkos sampai Bima. hehe Bis Pelabuhan Pototano – Bima Pelabuhan Sape letaknya di ujung barat sumbawa, Bima yang menjadi tujuan gw letaknya di ujung timur sumbawa, jadi kebayang kan bray betapa berlika-likunya perjalanan gw menuju bima hahaha. Bis berangkat pukul 1500 dan baru sampe Bima malemnya sekitar pukul 2000, 5 jam perjalanan bray!!! Bis sempet berhenti sekali untuk istirahat Gak perlu bayar lagi, tapi makanan seadaya bray Hotel Murah di Bima Sekitar pukul 2000 bis nyampe di terminal Bima. Ada mba-mba baik hati yang ngasih tahu hotel murah tempat dia biasa menginap kalau kemalaman, nama nya Favorit Hotel. Tarif hotelnya lumayan, gak murah, gak mahal juga, mulai dari Fasilitasnya lumayan bray, ada TV, kamar mandi di dalam, dan tempat tidurnya dua. Gak jauh dari hotel ada nasi goreng enak banget bray. Karena doyanlaper juga gw pesen dua piring hahaha. Bis dari Terminal Bima Ke Pelabuhan Sape Besoknya tanggal 25 Desember 2015,subuh-subuh sekitar pukul 0400 gw dah stand by untuk ngejar bis ke pelabuhan sape. Jadwal Ferry dari Pelabuhan Sape ke Labuan Bajo cuman sekali sehari, kalau ketinggalan berarti gw mesti nunggu besoknya. Bis dari Terminal Bima ke Pelabuhan Sape berangkat sekitar pukul 500 pagi. Tarifnya per orang. Waktu tempuh sekitar 3 jam, lumayan jauh bray, jangan kesiangan bangunnya. haha Pelabuhan SapeKantornya masih tutup Bis nyampe di Pelabuhan Sape sekitar pukul 7 pagi. Ternyata kita kepagian, karena kantor penjualan tiket ferrynya masih tutup. Harga Tiket Ferry Dari Pelabuhan Sape ke Labuan Bajo Harga tiketnya orang bray, sama kayak harga tiket dari Pelabuhan Padang Bai Bali ke Pelabuhan Lembar Lombok Barat yang dua tahun lalu 2014 gw coba backpackeran juga. Tiket Ferry Ke Labuan BajoPenampakan Ferry ke Labuan BajoPelabuhan Sape dari FerrySuasana di atas dek Waktu tempuh ferry dari Pelabuhan Sape ke Labuan Bajo sekitar 6 jam. Berangkat pukul 1000 dan sampai Labuan Bajo sekitar pukul 1600. Lumayan agak mabok laut juga bray karena arusnya kenceng banget, tapi sesampainya di Labuan Bajo semua terbayarkan. Pelabuhannya aja Indah, gimana objek wisatanya… Labuan Bajo Sampai sini dulu ya bray, lanjut nanti ceritanya… Satu, dua, tiga, dan saatnya gua bercerita lagi tentang backpackeran. Finally, gua berhasil menyelesaikan salah satu tujuan gua di 2018 yaitu backpacker ke Labuan Bajo. Alhamdulillah semua berjalan lancer dana man terkendali. Gua mulai cerita ya, pantengin!!! Senin, 10 September 2018. Pukul 3 subuh gua dan 2 orang temen gua bergegas berangkat dari kosn menuju Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, flight pagi Jakarta-Lombok menunggu kami, saat itu harga pesawat kami sekitar Rp. Ohiya, FYI selama perjalanan ini nyatanya kita kena high season njir, baik dari harga pesawat hingga hidup di Labuan Bajo semuanya naik harga, amsyong emang wkwk. Tepat pukul 0545 WIB pesawat kami lepas landas dari bandara Halim menuju Bandara Internasional Lombok di Mataram, sekitar 2 jam setengah perjalanan kami tempuh dan tepat pukul 0900 WITA kami tiba di Lombok. Tiba di Lombok, kami tak banyak diam dan menunggu, kami langsung memesan tiket Damri yang akan membawa kami menuju terminal Mandalika Mataram, tiket Damri sekitar Rp. Perjalanan dari bandara Lombok menuju terminal Mandalika memakan waktu sekitar 1 jam lebih, namun sebelum sampe ke terminal nyatanya kami harus stop terlebih dahulu di pul Damri yang jaraknya lumayan jauh lah dari terminal Mandalika. Setelah tiba di Pul Damri, kami memutuskan untuk memesan Grab Car dengan tujuan terminal Mandalika, harga Grab saat itu cuman Rp. saja hee. Nah, di terminal Mandalika inilah, kehebatan tawar-menawar kami mulai di uji. Kami mencari bus dengan tujuan Mataram-Bima, dan dapatlah kami Bus tujuan Bimadengan harga yang lumayan mahal. Sekitar Rp. bapak-bapak tua itu menawari tiket bus itu kepada kami, tapi ga segampang itu kami mengiyakan. Setelah berdebat ringan, akhirnya kita sepakat jika harga tiket bus mentik di Rp. gpp lah yang penting di bawah 200k. Bus kami lumayan enak, karena full AC juga dan perjalanan pun terjadwal pukul 1500 WITA. Jarum jam menunjukan pukul 1500 WITA dan itu artinya trip kita berlanjut, sekitar 12 jam lebih waktu yang kami habiskan di dalam bis, menyebrangi antara Laut Lombok dan Sumbawa sekitar 2 jam, melanjutkan perjalanan menuju kota Bima dari Pelabuhan Pototano sekitar 10 jam dan akhirnya tepat pukul 0400 WITA kami tiba di Kota Bima. Selasa, 11 September 2018. Pagi itu Kota Bima menyambut kami dengan sejuk, Kota ini sangatlah cantik nampaknya, tatkala matahari menyingsing ke langit-langit dan keindahan kota Bima semakin terpancar ditambah lagi dengan panorama perbukitan yang memagari kota ini. 2 Jam lebih sudah cukup untuk gua dan teman-teman berkenalan dengan Kota Bima, perjalanan kami harus berlanjut tepatnya pukul setengah 7 pagi sebuah angkutan kota akan membawa kami menuju Pelabuhan Sape, titik terakhir kami sebelum sampai ke tujuan akhir. Tarif angkutan kota ini sekitar Rp. saja dengan jarak tempuh 2 jam perjalanan. Setengah 9 pagi waktu setempat kami tiba di Pelabuhan Sape, kami langsung saja memesan tiket Feri di loket dengan harga sekitar Rp. perjalanan terjadwal pukul WITA. Kapal pun berlayar dan 7 jam sudah kita terombang-ambing di laut lepas, meski begitu panorama kiri kekanan kapal kami sangatlah menawan. Gugusan pulau ala-ala Nusa Tenggara terlihat begitu memanjakan setiap mata yang memandang, nggak kerasa seperti berjalan-jalan jauh karena tiba-tiba pukul 1700 WITA Feri kita mulai merapat di dermaga Labuan Bajo. Puas, lega, so enjoy rasanya karena akhirnya kaki kita bertiga mampu juga menapak di Labuan Bajo yang katanya hitz, karena mulai banyaknya wisatawan yang berkunjung baik lokal maupun asing. Okey, hal pertama yang kita lakuin ketika sampe adalah mencari hunian atau homestay yang low budget. Cari kesana kemari, tawar sana dan sini terus dicoba, harga homestay disini sangat bervariasi dan sialnya lagi waktu kehadiran kami ini bertepatan dengan masa-masa high season dikarenakan mulaimemasuki masa-masa libur akhir tahun. But, akhirnya kami memutuskan untuk nginep di sebuah hotel bernama Hotel Mutiara namun di kamar yang kelas Backpacker karena jauh lebih murah hehe. Harga sewa per tempat tidur adalah Rp. dan kami memutuskan untuk menginap disana selama 3 hari, capek kalo harus pindah-pindah homestay setiap hari. Setelah berjodoh dengan homestay ini, tak lantas membuat kami langsung tepar dan tidur pulas karena kami masih harus mencari jasa tour untuk keperluan wisata kami di esok harinya, Ohiya di Labuan Bajo ini banyak banget loh yang menyediakan jasa travel baik sailing trip ataupun one day trip dan itu berjejer banyak di sepanjang jalan Soekarno Hatta yang merupakan jalan akses utama di kota Labuan Bajo sendiri, tinggal menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan kalian saja mau paket wisata yang bagaimana, jadi gak harus pesan online kok. Harga pun bervariasi, dan pandai-pandai kita menawar saja. Gua dan teman-teman memutuskan untuk mengambil one day trip saja, karena kami menyesuaikan dengan budget di tangan pula. Destinasi wajib bagi kami untuk esok hari ialah Pulau Padar dan bertemu Komodo, akhirnya setelah tawar-menawar dan keliling kesana-kemari kami pun mendapatkan harga Rp. untuk one day trip keempat pulau yaitu Pulau Padar, Pulau Kelor, Snorkeling di Menjerite dan Pulau Rinca untuk menyambangi habitat asli Komodo selain itu paket ini udah plus makan siang dan air minum serta fasilitas snorkeling. Nggak tau murah atau mahal itu, yang jelas kita udah bener-bener nawar dari harga yang lumayan tinggi sebelumnya, dan emang pasaran disana ya segitu, sulit untuk menemukan harga yang di bawah 500k. Oke, hotel ready, rencana besok readi, dan saatnya beristirahat penuh setelah 2 hari perjalanan yang melelahkan sebelumnya. Rabu, 12 September 2018. Alarm berdering tepat pukul 0400 WITA, dan saatnya beranjak dari Kasur dan berkemas diri karena pukul 0530 WITA kapal yang akan membawa kami berlayar akan berangkat. Setengah 6 pagi kami bertiga berjalankaki menuju pelabuhan Labuhan Bajo yang jaraknya tak jauh dari homestay tempat kami tinggal. Kami di arahkan oleh seorang tour guide untuk naik ke atas kapal bersama 7 orang turis asing yang akan menjadi rekan kami dalam perjalanan satu hari penuh tersebut. Mata sepet kami yang masih tampak ngantuk ini mau gak mau harus dibuka lebar-lebar karena panorama pagi yang kami lihat kala itu sangatlah cantic, matahri terbit disisi bukit begitu mencairkan suasana pagi itu. Oke cerita mengenai destinasi dimulai… Pulau Padar Sekitar 3 jam pelayaran kami tempuh untuk sampai ke Pulau Padar, salah satu destinasi terwajib yang harus kalian kunjungi ketika berlibur ke Labuhan Bajo. Sampai di Padar, gua dan 2 orang teman gua langsung tracking ke atas bukit, begitu tinggi jalan yang harus ditempuh meski udah tersedia anak-anak tangga. Tapi, jerih payah seakan dibayar tuntas ketika melihat kejaiban tuhan yang terhampar luas dihadapan mata. Masyaallah begitu Indah Pulau Padar, wajar bila se-hitz itu di media social!! Pulau Rinca Setelah Padar, kita berlabuh di Pulau Rinca. Lucu rasanya udah jauh-jauh ke Labuhan Bajo tapi gak lihat Komodo, meski bukan di Pulau Komodo namun nyatanya di Pulau Rinca habitat Komodo lumayan banyak juga. Tapi, tetap safety ya teman-teman kalo mau main sama Komodo, jaga batas aman hehe. Snorkeling di Menjerite Selain Manta Point, ternyata Menjerite juga menjadi salah satu destinasi terfavorit para turis untuk melakukan aktivitas snorkeling. Meski begitu gua ga ikut snorkeling disini, karena cuacanya panas minta ampun. Jadinya ya foto-foto aja, tempatnya bagus juga hehe Pulau Kelor Nah, destinasi terakhir yang kami kunjungi hari itu ialah Pulau Kelor. Salah satu spot paling baik untuk melihat senja, sedikit tracking menuju puncak bukitnya, dan bah indah sekali senja di Labuhan Bajo. Selesai satu hari menikmati indahnya lautan Bajo, kami kembali ke homestay dan beristirahat sembari memikirkan esok hari mau kemana. Tujuan kami jelas untuk mencoba wisata darat di sekitaran Labuhan Bajo, karena kenyang juga main di air beberapa hari baik saat wisata maupun di perjalanan kapal hehe. Kamis, 13 September 2018. Berlanjut di hari berikutnya, lain hari maka lain pula ceritanya. Pagi itu kami bertiga bablas tidur sampe jam 8 pagi, padahal kita punya rencana untuk pergi mengunjungi spiderwab ricefield dan desa Todo yang jaraknya lumayan jauh dari pusat kota Labuan Bajo, sekiranya memakan 3 jam waktu perjalananlah. Pukul 0800 WITA kita serentak bangun, mandi, dan siap-siap secepat kilat karena kita harus mencari rental motor juga. Setelah siap, kita langsung menyewa motor yang kebetulan tempat rentalnya berada disebelah persis hotel kami, harga sewa per motor sekitar Rp. nah karena kita ada 3 orang maka mau nggak mau kita harus sewa 2 motor. Jadi total pengeluaran untuk 2 motor ini adalah Rp. dan dibagi 3 orang, jdi masing-masing dari kita hanya membayar Rp. saja. Jreng, jrengg, berpacu dengan waktu kita bertiga pun langsung tancap gas menuju daerah Ruteng untuk mengunjungi Spiderwab Ricefield. Spiderwab Ricefield. Jadi, Spiderwab Ricefield adalah sebuah area persawahan yang mana jika di lihat dari ketinggian bentuk persawahan ini sangatlah unik karena menyerupai jarring laba-laba. Katanya sih, bentuk sawah seperti ini merupakan salah satu adat atau tradisi masyarakat sekitar yang sudah ada sejak turun-temurun. Biaya masuk untuk tempat wisata ini terbilang murah, hanya Rp. Setelah puas bermain dan merekam gambar untuk kebutuhan produksi video di tempat ini, kita langsung melanjutkan perjalanan kembali menuju Labuan Bajo. Sayangnya ialah, kami tak sempat untuk mengunjungi desa tradisonal Todo karena waktu kami tak memungkinkanlagi karena sudah terlalu siang, dan untuk menuju Desa tersebut kami harus melalui jalan-jalan berbatu dan cukup rumit. Oke, tujuan selanjutnya kami arahkan ke Bukit Cinta yang lokasinya tak jauh dari Bandara Komodo di Labuan Bajo. Di sepanjang perjalanan pulang, mata kami selalu di manjakan dengan panorama alam yang ciamik, bahkan area persawahan warga pun menjadi pusat perhatian kami bertiga untuk berhenti sejenak dan mengambil beberapa gamar bahkan menjadi tempat yang pas untuk kita menerbangkan Drone. Sssst, perjalanan dilanjutkan, akhirnya kami tiba di Bukit Cinta sekitar pukul setengah 5 sore dan keluar masuk tempat ini ternyata gratis hehe. Bukit Cinta Mungkin lelah, iya tentu saja hari itu sangat melelahkan karena kami harus menempuh perjalanan 6 jam di atas motor, 3 jam pergi dan 3 jam pulang. Tiba di Bukit Cinta seenggaknya kami bisa beristirahat dan meluruskan kaki sejenak. Dilihat-lihat pemandangan di tempat ini menarik juga, sunset di balik bukit terlihat begitu menawan. Dalam hati sembari berdoa, semoga Indonesia akan selalu terlihat cantik seperti ini. Aminnn! Selesai hari itu, sebelum magrib berkumandang kami memutuskan untuk pulang ke homestay dan beristirahat sebelum keesokan harinya kami harus pulang ke Jakarta. Jum’at, 14 September 2018. Tak terasa ini adalah ahri terakhir kami di Labuan Bajo karena malamnya kami harus kembali ke Jakarta. Flight kami sebenarnya jam serengah 3 sore namun itu ke Surabaya, nah sementara dari Surabaya ke Jakarta kami kebagian flight jam 9 malam. Jadi, pagi harinya kami masih sempat berkunjung ke Pantai Kampung Ujung yang ternyata tak jauh dari homestay kami, hanya berjalan kaki saja. Pantai Kampung Ujung Ibaratnya Pantai Kampung Ujung ini hanyalah pantai hiburan untuk masyarakat sekitar saja, hanya aktivitas pelabuhan yang dapat disimak. Namun, setidaknya panorama disini juga menjanjikan, selain itu kita juga bisa menikmati beberapa jajanan tradisonal masyarakat sekitar di tempat ini. Hari sudah siang, sholat jum’at pun sudah, packing pun sudah selesai. Tibalah saatnya kami menuju bandara Komodo untuk menunggu jadwal keberangkatan pesawat kami. Btw, untuk pulang kami memutuskan untuk naik pesawat saja, karena kondisi fisik yang juga sudah lelah dan belum lagi keesokan harinya kita punya agenda penting masing-masing. Untuk tiket pulang ini kami lumayan dapat harga yang cukup mahal sekitar Rp. dari Labuan Bajo-Surabaya-Jakarta. Tapi, bagi teman-teman yang males naik pesawat, kalian bisa pulang dengan jalur yang sama sesuai keberangkatan kita kok. Saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk Labuan Bajo,inyaallah suatu saat nanti kita akan kembali karena masih banyak hal yang belum kami pahami dari tempat ini, masih banyak wilayah yang belum kami telisik, intinya tanah Flores itu cantik nyatanya. Terimakasih Labuan Bajo! Ohiya, untuk makan selama di Labuan Bajo kami telah menetapkan untuk etss tapi tetap makan makanan sehat ya banyak kok. Meski terbilang rata-rata makanan disana cukup mahal, tapi banyak kok ibuk-ibuk yang menjual nasi bungkus di pinggiran jalan, harganya juga murah dan rasanya juga enak kok. Satu hal yang gua sesali selama berkunjung ke tempat ini adalah gagalnya gua bermalam di Desa Wae Rebo, padahal pengen banget kesana. Kenapa gagalm karena biaya yang dikeluarkan cukup mahal sekitar Rp. untuk menginap disana, belum lagi jalan yang di tempuh sangatlah sulit, dan tentu ada biaya-biaya lain yang akan mengiringi. Sementara kami tak punya banyak uang lagi da waktu lagi, tapi gua janji suatu saat nanti bakal balik lagi ke Labuan Bajo dan menginap di Wae Rebo. Terimakasih udah ikutin cerita gua dari awal sampe akhir, maaf kalau tulisan gua kurang berkenan di hati. Sampai jumpai di catatan backpacker gua selanjutnya, sukses terus untuk kalian yang membaca dan semoga ini menambah refresni kalian untuk berlibur. Link untuk Vlog Klik Tautan Berikut! Jangan lupa Subscribe Youtube gua dan Follow Instagram gua di mrioaldino Total Biaya Jakarta-Lombok Rp. Bandara Lombok-Pul Damri Rp. Via Damri Pul Damri-Terminal Mandalika Via Grab Terminal Mandalika-Bima Rp. Via Bus kelas Bisnis Bima-Pelabuhan Sape Rp. Via Angkutan Umum Pelabuhan Sape-Labuan Bajo Rp. Via Kapal Feri …. Penginapan di Labuan Bajo, Hotel Mutiara Kamar Backpacker Rp. Rp. 3 malam Makan Rp. Rp. untuk 5 hari Paket Wisata One Day Trip Rp. Pulau Rinca, Pulau Padar, Snorkeling di Menjerite, Pulau Kelor Sewa Motor Rp. Harga sewa motor aslinya 75k/motor, kita bertiga dan sewa 2 motor, jadi 150k 3 = Rp. 50K Bensin Motor Rp. …. Biaya Masuk Rinca wisatawan lokal Rp. Biaya Masuk Spiderwab Ricefield Rp. …. Tiket Pesawat Pulang Labuan Bajo-Surabaya Rp. Surabaya-Jakarta Rp. Total Biaya Keseluruhan Rp.

backpacker ke labuan bajo dari lombok