BacaSurat Al Baqarah lengkap dengan bacaan arab, latin & terjemah Indonesia. Website cepat, ringan & hemat kuota. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, Ayat yang Kami nasakh (batalkan) atau Kami jadikan (manusia) lupa padanya, pasti Kami ganti dengan yang lebih
PenerapanHukum Bacaan Tajwid Pada Surah An Nisa Ayat 59 Tulis Per Kata Dan Tajwidnya Brainly Co Id from ini turun berkenaan dengan abdullah bin hudzafah bin qais bin 'adi, ketika diutus oleh demikian penjelasan seputar surah an nisa ayat 59. Hukum tajwid bacaan al quran surat an nisa ayat 59 beserta nisaa : Hal lain
Setelahsebelumnya admin membahas mengenai arti perkata surat an-nisa ayat 59 yang bisa sobat baca pada tautan tersebut Maka dikesempatan kali ini masih dengan ayat dan surat yang sama ridpircom akan melengkapi artikel tersebut dengan kumpulan hukum tajwid yang terdapat pada surat an-nisa ayat 59. Tafsir Quran Surat An-Nisa Ayat 59 Wahai
Teoripenciptaan alam semesta diantaranya : Teori Kabut (Nebula), Teori Bintang Kembar, Teori Pasang Surut atau Tidal, Teori Big Bang, Teori Ekspansi dan Kontraksi, Teori Planetesimal, Teori Creatio Continua, Teori G.P.Kuiper. Alam semesta menurut perspektif al Qur’an yaitu al Qur’an tidak menjelaskan secara detail bagaimana terjadinya alam
Suratan nisa ayat 59 lengkap dengan terjemah perkata. Source: img.kurio.network. Isi kandungan surat an nisa ayat 59 artinya perkata hukum tajwid, menjelaskan tentang pentingnya taat kepada aturan mata pelajaran pendidikan agama islam kelas 11 beserta tulisan arab dan terjemah ke dalam bahasa indonesia. Source: adinawas.com
SuratAl Maa'idah (Hidangan) Surah ke-5. 120 ayat. Madaniyyah . بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ayat 1-2: Keharusan memenui janji atau ‘akad baik antara seseorang dengan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, atau antara seseorang dengan hamba
8OQB. Jakarta - Surah An Nisa merupakan surah ke-3 dalam Al-Quran yang jumlahnya ayatnya ada 176. Dinamakan An Nisa, karena di dalamnya menjelaskan tentang hukum fikih begitu, beberapa kandungannya juga menjelaskan tentang ketaatan kita kepada Allah SWT dan juga istilah ulil surah An Nisa Ayat 59, Arab-latin dan juga terjemahannyaيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًاBacaan latin Yā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, fa in tanāza'tum fī syai`in fa ruddụhu ilallāhi war-rasụli ing kuntum tu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhir, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlāArtinya "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad, dan Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah Al-Qur'an dan Rasul sunnahnya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya." QS. An Nisa 59"Taat artinya tunduk atau patuh kepada sesuatu atau kepada seseorang, setia, dan tidak melanggar aturan. Sedangkan aturan merupakan perilaku atau perbuatan yang telah ditetapkan dan harus dilakukan oleh seseorang," tulis buku "Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA Kelas XI" oleh Tim Ganesha bisa berasal dari Allah SWT, para rasul-Nya atau pemerintah dalam suatu negeri seperti raja, presiden, gubernur atau berbagai pimpinan dalam skala kecil apa istilah ulil amri?Melansir NU Online, Tafsir at-Thabari, sebuah kitab tafsir yang ditulis oleh ulama besar Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari dan banyak dirujuk oleh para mufassir berikutnya, menyebut bahwa ahli ta'wil berbeda pandangan tentang ulil kelompok ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan ulil amri adalah umara. Akan tetapi sebagian ulama, masih dalam kitab tafsir yang sama menyebut ulil amri itu ahlul ilmi wal fiqh mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqih.Imam al-Mawardi dalam kitab tafsir Tafsir al-Mawardi, jilid 1, h. 499-500 menjelaskan bahwa ulil amri memiliki 4 makna1. Umara pemimpinUmara disebut dengan pemimpin yang konotasinya untuk pemimpin keduniaan. Hal ini merujuk pada pendapat Ibn Abbas, as-Sady, dan Abu Hurairah serta Ibn Zaid dengan melihat asbabun-nuzul sebab turunnya ayat.2. Ulama dan FuqahaUlama dan fuqaha merujuk pada pendapat dari Jabir bin Abdullah, al-Hasan, Atha dan Abi Sahabat RasulullahUlil Amri dinisbahkan khusus kepada sahabat-sahabat 2 Sahabat Rasulullah SAWAda 2 orang sahabat Rasulullah yaitu Abu Bakar dan Umar Ibnul An-Nisa ayat 59 juga memerintahkan kepada kita untuk mengembalikan semua urusan dalam hidup kepada aturan yang telah ditetapkan Allah SWT Al-Qur'an dan rasul-Nya hadits jika terjadi perbedaan pendapat dalam memutuskan sebuah urusan di tengah masyarakat. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] lus/row
Jakarta - Surah An Nisa adalah surah yang ke-3 di dalam Al Quran dengan jumlah ayat hingga mencapai 176 ayat. Sebab itulah surah An Nisa masuk dalam surah-surah panjang Al ini dinamai dengan An Nisa sebab isinya banyak mengandung hukum fikih yang berkaitan dengan wanita. Kata An Nisa sendiri mengandung arti wanita dalam bahasa Arab. Namun, tidak hanya perihal fikih wanita, ada hal lain juga yang disinggung dalam surah An Nisa ayat 59. Bacaan surah An Nisa ayat 59 beserta dengan artinyaيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًاBacaan latin Yā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, fa in tanāza'tum fī syai`in fa ruddụhu ilallāhi war-rasụli ing kuntum tu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhir, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlāArtinya "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad, dan Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah Al-Qur'an dan Rasul sunnahnya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya." QS. An Nisa 59Berdasarkan terjemahan di atas, Kementerian Agama Kemenag menafsirkan ayat ini berisi soal ketaatan dalam ketetapan hukum yang adil. Artinya ayat ini memerintahkan umat muslim agar menaati putusan hukum secara hirarkis agar tercipta kemaslahatan hierarkis, penetapan hukum yang perlu ditaati oleh umat muslim menurut Surah An Nisa ayat 59 di antaranya adalah sebagai berikut1. Perintah Allah dengan mengamalkan isi Al Quran, melaksanakan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Bahkan sekalipun ketetapan itu dirasa berat dan tidak sesuai dengan keinginan pribadi. Sebenarnya segala yang diperintahkan Allah itu mengandung maslahat dan apa yang dilarang-Nya mengandung mudarat;2. Ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah SAW pembawa amanat dari Allah untuk dilaksanakan oleh segenap hamba-Nya. Sebab, Rasul ditugaskan Allah untuk menjelaskan isi Al Quran kepada manusia;3. Ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ulil amri. Ulil amri artinya orang-orang yang memegang kekuasaan di antara mereka. Apabila mereka telah sepakat dalam suatu hal, maka umat muslim berkewajiban dengan catatan bahwa keputusan mereka tidak bertentangan dengan Al Quran dan Bila terjadi perbedaan pendapat dan tidak tercapai kata sepakat, maka wajib dikembalikan kepada Al Quran dan hadis. Bila masih belum menemukan titik temu, sebaiknya disesuaikan dengan dikiaskan kepada hal-hal yang memiliki kemiripan dengan Al Quran dan sunah Rasulullah isi kandungan dari surah An Nisa ayat 59. Semoga sahabat hikmah bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari ya! erd/erd
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَطِيۡـعُوا اللّٰهَ وَاَطِيۡـعُوا الرَّسُوۡلَ وَاُولِى الۡاَمۡرِ مِنۡكُمۡۚ فَاِنۡ تَنَازَعۡتُمۡ فِىۡ شَىۡءٍ فَرُدُّوۡهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوۡلِ اِنۡ كُنۡـتُمۡ تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَـوۡمِ الۡاٰخِرِ ؕ ذٰ لِكَ خَيۡرٌ وَّاَحۡسَنُ تَاۡوِيۡلًا Yaaa aiyuhal laziina aamanuuu atii'ul laaha wa atii'ur Rasuula wa ulil amri minkum fa in tanaaza'tum fii shai'in farudduuhu ilal laahi war Rasuuli in kuntum tu'minuuna billaahi wal yawmil Aakhir; zaalika khairunw wa ahsanu taawiilaa Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul Muhammad, dan Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah Al-Qur'an dan Rasul sunnahnya, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya. Juz ke-5 Tafsir Agar penetapan hukum dengan adil tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka diperlukan ketaatan terhadap siapa penetap hukum itu. Ayat ini memerintahkan kaum muslim agar menaati putusan hukum, yang secara hirarkis dimulai dari penetapan hukum Allah. Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah perintah-perintah Allah dalam AlQur'an, dan taatilah pula perintah-perintah Rasul Muhammad, dan juga ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh Ulil Amri pemegang kekuasaan di antara kamu selama ketetapan-ketetapan itu tidak melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu masalah yang tidak dapat dipertemukan, maka kembalikanlah kepada nilai-nilai dan jiwa firman Allah, yakni Al-Qur'an, dan juga nilai-nilai dan jiwa tuntunan Rasul dalam bentuk sunahnya, sebagai bukti jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya, baik untuk kehidupan dunia kamu, maupun untuk kehidupan akhirat kelak. Ayat ini memerintahkan agar kaum Muslimin taat dan patuh kepada-Nya, kepada rasul-Nya dan kepada orang yang memegang kekuasaan di antara mereka agar tercipta kemaslahatan umum. Untuk kesempurnaan pelaksanaan amanat dan hukum sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, hendaklah kaum Muslimin a. Taat dan patuh kepada perintah Allah dengan mengamalkan isi Kitab suci Al-Qur'an, melaksanakan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya, sekalipun dirasa berat, tidak sesuai dengan keinginan dan kehendak pribadi. Sebenarnya segala yang diperintahkan Allah itu mengandung maslahat dan apa yang dilarang-Nya mengandung mudarat. ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah saw pembawa amanat dari Allah untuk dilaksanakan oleh segenap hamba-Nya. Dia ditugaskan untuk menjelaskan kepada manusia isi Al-Qur'an. Allah berfirman "... Dan Kami turunkan Adz-dzikr Al-Qur'an kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka ¦." an-Nahl/1644. kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ulil amri yaitu orang-orang yang memegang kekuasaan di antara mereka. Apabila mereka telah sepakat dalam suatu hal, maka kaum Muslimin berkewajiban melaksanakannya dengan syarat bahwa keputusan mereka tidak bertentangan dengan Kitab Al-Qur'an dan hadis. Kalau tidak demikian halnya, maka kita tidak wajib melaksanakannya, bahkan wajib menentangnya, karena tidak dibenarkan seseorang itu taat dan patuh kepada sesuatu yang merupakan dosa dan maksiat pada Allah. Nabi Muhammad saw bersabda "Tidak dibenarkan taat kepada makhluk di dalam hal-hal yang merupakan maksiat kepada Khalik Allah swt." Riwayat Ahmad. ada sesuatu yang diperselisihkan dan tidak tercapai kata sepakat, maka wajib dikembalikan kepada Al-Qur'an dan hadis. Kalau tidak terdapat di dalamnya haruslah disesuaikan dengan dikiaskan kepada hal-hal yang ada persamaan dan persesuaiannya di dalam Al-Qur'an dan sunah Rasulullah saw. Tentunya yang dapat melakukan kias seperti yang dimaksud di atas ialah orang-orang yang berilmu pengetahuan, mengetahui dan memahami isi Al-Qur'an dan sunah Rasul. Demikianlah hendaknya dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. sumber Keterangan mengenai QS. An-NisaSurat An Nisaa' yang terdiri dari 176 ayat itu, adalah surat Madaniyyah yang terpanjang sesudah surat Al Baqarah. Dinamakan An Nisaa' karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta merupakan surat yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surat-surat yang lain. Surat yang lain banyak juga yang membicarakan tentang hal wanita ialah surat Ath Thalaq. Dalam hubungan ini biasa disebut surat An Nisaa' dengan sebutan Surat An Nisaa' Al Kubraa surat An Nisaa' yang besar, sedang surat Ath Thalaq disebut dengan sebutan Surat An Nisaa' Ash Shughraa surat An Nisaa' yang kecil.
Surat An Nisa ayat 59 adalah ayat tentang ketaatan dan sumber hukum Islam. Berikut ini terjemah per kata dan isi kandungan ayat tersebut. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya. QS. An Nisa 59 Baca juga Ayat Kursi Terjemah Per Kata Berikut ini terjemah per kata Surat An Nisa ayat 59 wahaiيَا أَيُّهَاorang-orang yangالَّذِينَmereka berimanآَمَنُواtaatlah kalianأَطِيعُواpada Allahاللَّهَdan taatlah kalianوَأَطِيعُواpada Rasulالرَّسُولَdan ulil amriوَأُولِي الْأَمْرِdi antara kalianمِنْكُمْ maka jikaفَإِنْkalian berselisihتَنَازَعْتُمْdalam, tentangفِيsesuatuشَيْءٍmaka kembalikan iaفَرُدُّوهُkepadaإِلَىAllahاللَّهِdan Rasulوَالرَّسُولِjikaإِنْkalian adalahكُنْتُمْkalian berimanتُؤْمِنُونَkepada Allahبِاللَّهِdan hariوَالْيَوْمِakhirالْآَخِرِdemikian ituذَلِكَlebih baik, utamaخَيْرٌdan sebaik-baikوَأَحْسَنُkesudahan, akibatnyaتَأْوِيلًا Baca juga Surat At Taubah Ayat 105 Terjemah Per Kata Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59 Berikut ini isi kandungan surat An Nisa Ayat 59 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59. 1. Orang-orang yang beriman wajib taat kepada Allah dan Rasulullah secara mutlak. Yakni mengamalkan Al Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 2. Wajib taat kepada ulil amri selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika ulil amri memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Rasulullah atau untuk bermaksiat kepada Allah, maka tidak ada kewajiban taat kepadanya. 3. Al Quran dan hadits adalah sumber hukum Islam. Ketika ada hal-hal yang diperselisihkan, harus dikembalikan kepada keduanya. 4. Menjadikan Al Quran dan hadits sebagai sumber hukum dan mengembalikan kepada penilaian keduanya ketika terjadi perselisihan adalah bukti keimanan. Orang yang tidak mau menjadikan Al Quran dan hadits sebagai hakimnya, keimanannya dipertanyakan. 5. Kembali kepada Al Quran dan hadits akan menghasilkan penyelesaian yang lebih baik dan membawa keberkahan. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat At Taubah Ayat 105. Tafsir lebih lengkap bisa dibaca di artikel Surat An Nisa Ayat 59. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah]
Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang surat At Talaq ayat 1 beserta tajwid dan penjelasannya,sekarang kita akan membahas tajwid surat An Nisa ayat 59 lengkap beserta penjelasannya. Surat An Nisa Ayat 59 Pada surat An Nisa ayat 59 ini memiliki kandungan yaitu meminta manusia untuk taat kepada perintah Allah SWT juga rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW dan meminta manusia agar taat terhadap Ulil Amri. Kata ulil amri sendiri berasal dari kata umara, ahlul ilmi wal fiqh mereka yang memiliki ilmu dan berpengetahuan tinggi akan fiqh. Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah Saw. Itulah yang dimaksud dengan ulil amri. Tajwid Surat An Nisa Ayat 59 Surat An Nisa Ayat 59 [ يٰٓاَيُّهَا ] Mad jaiz munfasil karena ada huruf mad yaitu alif bertemu dengan hamzah pada kalimat yang berbeda dibaca panjang 2 setengah alif atau 5 harakat. [الَّذِ] Alif lam syamsiyah atau idghom syamsiyah karena ada alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yaitu lam. [ ذِيْنَ ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu ya sukun sebelumnya ada huruf yang berharokat kasrah dibaca panjang satu alif atau 2 harakat. [ اٰمَنُوْٓا ] Mad badal karena asal katanya adalah [ اَطِيْعُو اٰمَنُوْٓا ] Mad jaiz munfasil karena huruf mad bertemu dengan hamzah pada kalimat yang berbeda dibaca panjang 5 harakat. [ اَطِيْعُو ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu ya sukun sebelumnya ada huruf yang berharokat kasrah dibaca panjang satu alif atau dua harakat. [ اللّٰهَ ] Lam jalalah tahfhim karena ada lafadz Allah sebelumnya ada huruf yang berharokat dhomah maka lafadz Allah tersebut dibaca tafhim atau tebal. [ وَاَطِيْعُو ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu ya sukun sebelumnya ada huruf yang berharokat kasrah dibaca panjang satu alif atau dua harakat. [ الرَّسُوْلَ ] Alif lam syamsiyah atau idghom syamsiyah karena ada alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yaitu ro. [ الرَّسُوْلَ ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu wawu sukun sebelumnya ada huruf yang berharokat dhomah dibaca panjang satu alif atau dua harakat. [ الْاَمْرِ ] Alif lam qomariyah atau idhar qomariyah karena ada alif lam bertemu dengan huruf qomariyah yaitu hamzah maka lam nya dibaca jelas. [ الْاَمْرِ ] Idhar syafawi karena ada mim mati bertemu dengan huruf idhar syafawi yaitu ro,mim sukunya dibaca jelas tidak memantul dan tidak mendengung. [ مِنْكُمْ ] Ikhfa karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ikhfa yaitu kaf maka nun sukun tersebut dibaca samar menyerupai pengucapan “ng”. [ كُمْ فَاِنْ ] Idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu dengan huruf idhar syafawi yaitu fa maka mim sukunnya dibaca jelas tidak berdengung dan tidak samar. [ فَاِنْ تَنَا ] Ikhfa karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ikhfa yaitu ta maka nun matinya dibaca samar tidak dibaca jelas. [ تَنَا ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu alif bertemu sebelumnya ada huruf yang berharokat fathah dibaca panjang satu alif atau dua harakat. [ عْتُمْ فِيْ ] Idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu dengan huruf idhar syafawi yaitu fa maka mim sukun nya dibaca jelas tidak sama dan tidak berdengung. [ فِيْ ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu ya sukun sebelumnya ada huruf yang berharokat kasrah dibaca panjang satu alif atau dua harakat. [شَيْ] Huruf lin atau harfu lin karena ada ya sukun sebelumnya ada huruf berharokat fathah dibaca “Syai” bukan “Syae”. [شَيْءٍ فَرُ] Ikhfa karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ikhfa yaitu fa maka nun matinya dibaca samar tidak dibaca jelas. [ فَرُدُّوْ ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu wawu sukun sebelumnya ada huruf yang berharokat dhomah dibaca panjang satu alif atau dua harakat. [ اللّٰهِ ] Lam jalalah tahfhim karena ada lafadz Allah sebelumnya ada huruf yang berharokat fathah maka lafadz Allah tersebut dibaca tafhim atau tebal. [ وَالرَّسُوْلِ ] Alif lam syamsiyah atau idghom syamsiyah karena ada alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yaitu ro. [ وَالرَّسُوْلِ ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu wawu sukun sebelumnya ada huruf yang berharokat dhomah dibaca panjang satu alif atau dua harakat. [ اِنْ كُنْتُمْ ] Ikhfa karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ikhfa yaitu kaf maka nun sukun tersebut dibaca samar menyerupai pengucapan “ng”. [ كُنْتُمْ ] Ikhfa karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ikhfa yaitu ta maka nun sukun tersebut dibaca samar menyerupai pengucapan “ng”. [ كُنْتُمْ تُؤْ ] Idhar syafawi karena ada mim sukun bertemu dengan huruf idhar syafawi yaitu ta maka mim sukun nya dibaca jelas tidak sama dan tidak berdengung. [ مِنُوْنَ ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu wawu sukun sebelumnya ada huruf yang berharokat dhomah dibaca panjang satu alif atau dua harakat. [ بِاللّٰهِ ] Lam jalalah tarqiq karena ada lafadz Allah sebelumnya ada huruf yang berharokat kasrah maka lafadz Allah tersebut dibaca tarqiq atau tipis. [ وَالْيَوْمِ ] Alif lam qomariyah atau idhar qomariyah karena ada alif lam bertemu dengan huruf qomariyah yaitu ya maka lam sukunnya dibaca jelas. [ وَالْيَوْمِ ] Huruf lin atau harfu lin karena ada wawu sukun sebelumnya ada huruf berharokat fathah dibaca “Yau” bukan “Yao”. [ الْاٰ ] Alif lam qomariyah atau idhar qomariyah karena ada alif lam bertemu dengan huruf qomariyah yaitu hamzah maka lam nya dibaca jelas dan Mad thabii karena ada alif mad sebelumnya ada huruf berharakat fathah. [ ذٰ ] Mad thabii karena ada alif mad sebelumnya ada huruf yang berharakat fathah. [ خَيْرٌ ] Huruf lin atau harfu lin karena ada ya sukun sebelumnya ada huruf berharokat fathah dibaca “Khoi” bukan “Khoe”. [ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ ] Idghom maal gunnah karena tanwin dhomah bertemu dengan huruf idghom maal gunnah yaitu wawu maka tanwin dhomahnya dimasukan ke huruf wawu. [ أْوِيْلًا ] Mad thabii karena ada huruf mad yaitu ya sukun sebelumnya ada huruf yang berharakat kasrah dibaca panjang dua alif atau satu harakat. [ أْوِيْلًا ] Mad iwad karena tanwin fathah berada pada posis waqaf maka diabacanya “Laa” bukan “Lan” dibaca panjang satu alif atau dua harakat. Demikian penjelesan tajwid surat An Nisa ayat 59,semoga bisa bermanfaat bagi kita terus belajar untuk memperbaikin bacaan Al Quran maaf jika ada kesalah,karena kesalahan itu murni dari penulis. Jika menemukan kesalahan dalam segi materi atau penulisan mohon segera hubungi kami via email admin ataupun bisa dengan memberi komentar di bawah. Terimakasih Wallahua’alam.
arti perkata quran surat an nisa ayat 59