danApakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?(Qs.As Syuara:7) Manfaat Tumbuhan 1.Sebagai Nafas Kehidupan Pada masa sekolah tentunya anda mengenal klorofil pada tanaman, atau yang lebih dikenal sebagai zat hijau daun. bahasaindonesia ensiklopedia bebas, daftar nama latin tumbuhan di sekitar kita, nama latin tumbuh tumbuhan software winsite com, 50 nama latin hewan dan tumbuhan yahoo answers, daftar nama tumbuhan latin dan lokal, se na da ka ta nama nama ilmiah tumbuh tumbuhan, pengertian definisi tanaman nenas ananas comusus, 101 nama 20 Bunga Asoka. 21. Bunga Ararea. Tukang Taman Surabaya. Tentang 20 jenis bunga yang gampang hidup walaupun dengan perawatan yang minim. Untuk jenis tanaman hias secara umum dikategorikan dalam bunga indoor dan outdoor yang mudah dirawat. Sehingga cepat dalam menghasilkan bunga yang mudah ditanam dan cepat tumbuh. Tanamankakus kepiting dikenal pula dengan sebutan wijaya kusuma kepiting. Istilah ini sendiri didasari pada kebiasaan tanaman ini yang senang menumbuhkan bunga, di mana wujud bunganya mirip seperti bunga wijaya kusuma. Kemudian Anda bisa melanjutkan perawatan tanaman kaktus kepiting ini supaya semakin tumbuh membesar dan akhirnya 1 Pilihlah bibit kacang yang lebih baik sebayak 10 biji untuk satu toples. 2. Rendamlah kacang kedalam air yang steril, pilihlah kacang yang terendam. 3. Letakkan kapas hingga rata minimal 1cm dari dasar toples. 4. Letakkan kacang merah diatas kapas diberi jarak 1cm dari kacang-kacang yang lainnya sebanyak 10 biji. 5. Pemanjanganujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). b7ehdKU. Peta Belajar Bersama Sobat, cek dulu yuk, peta belajar bersama bab pertamanya! Sudah di cek, Sobat? Sekarang waktunya kita mulai belajar bersama… Pertumbuhan Apa ya perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan pada tanaman? yuk kita cermati Sobat! Pertumbuhan Pertumbuhan merupakan perubahan yang dapat diukur secara kuantitatif, meliputi pembesaran dan pembelahan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar, perluasan permukaan daun, dan pembesaran diameter batang. Nah, perlu Sobat ketahui, pertumbuhan itu bersifat irreversible yang artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula. Ada dua jenis pertumbuhan pada tanaman yang perlu Sobat Pintar ketahui Pertumbuhan Primer pertambahan panjang pada ujung akar dan ujung batang diperankan oleh jaringan meristem apikal yang terdapat pada bagian pucuk tanaman Pertumbuhan Sekunder pelebaran batang bohon dan pertumbuhan ranting diperankan oleh meristem lateral kambium vaskuler dan kambium gabus Nah, coba Sobat Pintar amati perbedaan pertumbuhan primer dengan pertumbuhan sekunder berikut! Gambar ranting pohon yang mengalami pertumbuhan primer dan sekunder Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Faktor Internal Ternyata Sobat, faktor internal bisa menghambat dan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman lho, gimana ya? Faktor internal ini berasal dari dalam tumbuhan, Sobat. Nah, ada dua faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Gen Tanaman satu dengan tanaman yang lain memiliki sifat yang berbeda-beda meskipun dalam satu spesies yang sama, apalagi spesies yang berbeda. Misalnya nih Sobat, perbedaan antara warna bunga bougenvillea berikut ini. Gambar bunga bougenvillea yang memiliki berbagai warna Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Antar jenis yang ada tersebut memiliki faktor genetik yang berbeda-beda. Gen pada tumbuhan berperan penting dalam pengaturan metabolisme sel sehingga menghasilkan fenotip yang berbeda-beda. Hormon Hormon pada tanaman atau juga dikenal dengan fitohormon merupakan zat spesifik berupa zat organik yang dihasilkan oleh suatu bagian tumbuhan untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut adalah lima jenis fitohormon yang berperan penting dalam metabolisme tanaman. Auksin Auksin alami meliputi indole acetic acid IAA, indole butyric acid IBA, auksin sintetis meliputi Naphthalene Acetic Acid NAA dan 2, 4-Dichlorophenoxyacetic acid 2, 4-D. Keguanaan Auksin memicu pembelahan sel banyak digunakan dalam propagasi memicu pembungaan pada nanas pembentukan akar pada proses pencangkokan menghambat rontoknya daun dan buah muda memicu pengguguran daun tua dan buah yang sudah masak dapat digunakan untuk pembentukan buah tanpa biji partenokarpi menghambat pertumbuhan tunas lateral, banyak ditemukan pada daerah pucuk tanaman Giberelin Hormon giberelin terdapat pada meristem akar, batang, dan daun. Terdiri atas GA1, GA2, GA3. Kegunaan Giberelin mempercepat pertumbuhan tinggi tumbuhan memicu pemanjangan axis tanaman memacu dan merangsang pembungaan meningkatkan volume buah menghambat penuaan buah memicu penuaan biji Sitokinin Memiliki sifat yang berlawanan dengan auksin, banyak ditemukan di ujung akar, pucuk tanaman, dan buah. Keguanaan Sitokinin memicu sitokinesis sel menghambat dominasi apikal sehingga memicu pertumbuhan lateral dan kuncup adventif menghambat penuaan daun mengakhiri masa dorman biji pembentukan rambut akar memicu pembungaan pada mangga, nanas, dan mentimun Asam absisat ABA Merupakan fitohormon yang dikenal dengan hormon stress, memiliki fungsi yang berlawanan dengan giberelin. Keguanaan Asam absisat memicu dormansi dan absisi pada saat cuaca buruk penutupan stomata daun pada saat kekeringan Etilen Etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua dan bearada di alam dalam bentuk gas. Kegunaan Etilen mempercepat pematangan buah dengan meningkatkan kecepatan respirasi memicu pengguguran bunga dan daun Berdasarkan pengaruhnya, kelima fitohormon dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama. Promotor pertumbuhan, auksin, giberelin, sitokinin Inhibitor pertumbuhan, asam absisat Promotor dan inhibitor, etilen Nah... untuk memudahkan Sobat pintar mengingat, coba cermati tabel berikut ini! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! Materi lebih lengkap ada di Apps Aku Pintar Download GRATIS Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga! - Sama seperti manusia dan hewan, pada tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan adalah proses kualitatif. Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembanganbiakan. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis. Meristematis adalah titik tumbuh, yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan meristem terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Baca juga Pertumbuhan dan Perkembangan ManusiaPertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer. Titik tumbuh terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio. Jaringan meristem terletak di ujung batang dan ujung akar. Pertumbuhan primer membuat akar dan batang tumbuhan tambah panjang. Pada buku Biologi Kelompok Pertanian 2008 karya Deden Abdurahman, pertumbuhan primer memungkinkan akar menembus tanah dan ujung batang mencapai matahari. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1BAB IPERTUMBUHANTANAMANertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yangberasal dari dalam tanaman itu sendiri maupun yang berasal dari luartanaman. Faktor yang berasal dari dalam tanaman dikenal sebagaifaktor genetik, sedangkan yang berasal dari luar tanaman dikenal sebagaifaktor lingkungan atau faktor keliling Gardner et al., 1991. Kedua faktortersebut sangat berbeda perannya, namun mempunyai keterkaitan yang pakar menyatakan bahwa faktor genetik tidak dianggap sebagaivariabel tumbuh karena tidak terukur secara deterministik. Pengukuran hanyadapat dilakukan terhadap komponen tumbuh atau hasil dari fenotip karena itu, sifat genetik merupakan faktor bawaan tanaman sebagaipotensi kemunculan sifat jika faktor luar yang mempengaruhinya beradadalam kondisi lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanbiasanya berupa variabel bebas. Antara variabel bebas ini bisa salingmempengaruhi dan dapat bersifat sebagai variabel deterministik atau sebagaivariabel stokastik. Dalam mempelajari respons tanaman terhadap faktor luarini, tanaman dianggap sebagai variabel yang tidak bebas karena tergantungpada faktor-faktor lingkungan. Untuk menjelaskan hubungan antara faktorgenetik tanaman dengan faktor lingkungannya, ada beberapa asumsi dasaryang telah menjadi suatu kaidah dalam mempelajari sistem tanah yaitu 1. Faktor genetik akan berperan dengan baik jika faktor lingkungan beradadalam keadaan optimum atau jika faktor lingkungan berada dalamkeadaan optimum, pertumbuhan dan hasil tanaman akan sangatditentukan oleh faktor genetiknya. 2PROF. DR. IR. SUFARDI, Jika salah satu unsur hara merupakan faktor pembatas dalampertumbuhan tanaman, maka tanaman akan tanggap terhadappenambahan unsur tersebut yang mengikuti hukum pertambahan hasilyang makin berkurang law of diminishing return. Kaidah ini mula-mula dikembangkan oleh Mitcherlich yang menyatakan bahwa setiapsatuan penambahan hara akan menghasilkan tanggapan yang secaraprogresif berangsur-angsur makin kecil sehingga menghasilkan suatukurva yang berbentuk asimtotik terhadap sumbu hara atau nutrienTisdale et al., 1999.3. Pertumbuhan tanaman dibatasi oleh unsur hara yang tersedia dalamjumlah yang paling rendah dalam medium tanaman jika ditinjau daripresentasi kebutuhan optimumnya. Kaidah ini dikenal sebagai hukumminimum the law of minimum.Hukum ini dikembangkan oleh J. sehingga terkenal pula dengan sebutan hukum minimum kaidah ini, jika suatu unsur terdapat dalam kahat defisiensementara yang lainnya berkecukupan, maka tanah tersebut tidak akandapat ditumbuhi oleh tanaman yang membutuhkan unsur pertama tadisecara Respons terhadap dua atau lebih unsur hara dimana efek suatu faktorpaling kecil jika suatu faktor lain membatasi pertumbuhan dan palingbesar jika semua faktor lainnya ada dalam suplai optimum. Dalampengertian yang lain, jika dua unsur hara yang esensial bagipertumbuhan tanaman ada dalam suplai terbatas, maka respons tanamanterhadap unsur hara akan berubah-ubah tergantung kepada tingkat suplaidari unsur hara yang kedua. Kaidah ini dikenal juga sebagai hukumfaktor pembatas the law of limiting factor. Implikasi dari hukum iniadalah menunjukkan adanya sifat interaksi Faktor GenetikaFaktor genetika merupakan suatu gambaran tentang potensi suatutanaman dalam menghasilkan produk yang diinginkan, baik berupa hasiltanaman dalam bentuk bagian vegetatif maupun hasil biji. Dalammempelajari peran faktor genetika bagi pertumbuhan tanaman tidak hanyadilihat dari potensi hasilnya melainkan sifat-sifat bawaan tanaman yangberhubungan dengan daya adaptasi toleransi terhadap lingkungan sepertiketahanan terhadap cekaman air water stress,terhadap kegaramansalinity, dan terhadap keracunan unsur-unsur tertentu seperti Al, Mn, danFe. Sifat-sifat genetika ini menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji,karena perkembangan ilmu pemuliaan saat ini breeding telahmemungkinkan terjadinya perubahan besar revolusi pada sifat bawaan PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 3tanaman melalui rekayasa genetika genetic engineering. Secara agronomis,sifat genetika ini sering dikaitkan dengan strain dan varietas Faktor LingkunganLingkungan dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari semua keadaandan pengaruh luar yang mempengaruhi hidup dan perkembangan suatuorganisme. Organisme disini bisa berupa manusia, binatang hewan, atautumbuhan. Bagi tumbuhan, faktor lingkungan yang penting secara garis besardapat diklasifikasi menjadi dua, yaitu iklim dan tanah. Menurut Gardner et al.1991, di antara unsur-unsur iklim yang mempengaruhi pertumbuhantanaman adalah temperatur udara, curah hujan suplai air, kelembabanhumiditas, sinar matahari, dan susunan udara atmosfir. Unsur-unsur tanahyang mempengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi sifat-sifat fisika, kimia,mineralogis, dan biologis tersebut pada hakikatnya tidak dapat berdiri sendiri dansaling bergantung di antara sesamanya. Berdasarkan hal tersebut, beberapaahli nutrisi tanaman tidak setuju dengan pembagian tersebut karena beberapaunsur yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dapat berasal dari iklimdan tanah. Bagi tumbuhan, faktor lingkungan yang terpenting meliputi 1. Temperatur2. Suplai air3. Sinar matahari4. Susunan atmosfir5. Komposisi udara gas dalam tanah6. Reaksi tanah pH7. Suplai unsur hara, dan8. Faktor biotikFaktor-faktor lingkungan tidak bebas satu sama lainnya. Contohnyahubungan terbalik terdapat atara udara dan air tanah atau antara kandunganoksigen O2 dan karbon dioksida CO2 dalam tanah. Contoh lainberhubungan antara kecepatan difusi oksigen dalam tanah dan parsial oksigen di sekeliling akar sangat penting bagi pertumbuhantanaman untuk mempertahankan tekanan ini berhubungan dengan kecepatandifusi dari oksigen ke permukaan akar yang akan dipengaruhi olehtemperatur adalah ukuran dari intensitas panas. Ahli fisikamenganggap bahwa temperatur di alam berkisar antara -273 C sampaibeberapa juta derajat di dekat matahari. Batas kehidupan dari makhluk di 4PROF. DR. IR. SUFARDI, antara -35 sampai 75 C. Pertumbuhan dari kebanyakan tanamanpertanian berkisar antara 15-40 C. Pada batas ini, pertumbuhan menuruncepat Fageria et al., 1991. Menurut Salisbury dan Ross 1995, temperatursecara langsung mempengaruhi tanaman pada fotosintesis, respirasi,permeabilitas dinding sel, adsorpsi air dan unsur hara, transpirasi, aktivitasenzim dan koagulasi protein. Pengaruh ini terlihat pada pertumbuhantanaman. Pengaruh temperatur pada fotosintesis sangat kompleks danberbeda dengan spesies tanaman, kandungan karbon dioksida dari atmosfir,intensitas cahaya dan lamanya penyinaran Barber, 2004. Menurut ahlifisiologi tanaman, bila cahaya merupakan faktor pembatas, temperatur sedikitberpengaruh terhadap fotosintesis tetapi bula karbon dioksida berlebihansedangkan cahaya tidak, maka fotosintesis akan naik dengan respirasi tanaman juga dipengaruhi oleh temperatur. Padaumumnya respirasi berjalan lebih lambat pada temperatur yang rendah dannaik dengan kenaikan temperatur. Pada temperatur yang sangat tinggi,kecepatan respirasi pada saat permulaan tinggi, tetapi setelah beberapa saatakan menurun dengan cepat. Untuk beberapa tanaman di daerah sedang,temperatur optimum untuk fotosintesis lebih rendah untuk respirasi. Hal inimerupakan suatu alasan lebih tingginya hasil pati tanaman seperti kentangdan jagung pada iklim dingin bila dibandingkan dengan daerah genetic dari tanaman akan menentukan daya adaptasi terhadap iklimFitter dan Hay, 1981. Transportasi atau kehilangan uap air dari stomatadaun tanaman juga dipengaruhi oleh temperatur . kecepatan transpirasiumumnya rendah pada temperatur yang rendah dan akan naik jika temperaturnaik. Dalam keadaan dimana terjadi transpirasi berlebihan, kehilangan airakan melebihi pengambilan sehingga tanaman akan layu Dwidjiseputro,1983. Absorpsi air oleh akar tanaman di pengaruhi temperatur. Pengaruhtemperatur tergantung spesies tanaman. Umumnya absorpsi naik dipengaruhidengan naiknya temperatur dari media perakaran dari 0 sampai 60 atau 70 atas temperatur ini tidak terjadi absorpsi Fageria et al., 1988Temperatur tanah yang rendah mungkin berpengaruh jelek terhadappertumbuhan tanaman akibat pengaruhnya terhadap absorpsi air. Bilatemperatur tanah rendah, tetapi transpirasi berlebihan terjadi, tanaman akanmengalami kerusakan dehidratasi. Pengaruh temperatur terhadap absorpsi airmungkin disebabkan karena perubahan psikositas dari air, permeabilitasmembran sel dan aktivitas dari sel akar sendiri. Temperatur jugamempengaruhi absorpsi unsur hara. Hasil penelitian menunjukkan bahwaabsorpsi unsur hara oleh tanaman terhambat pada temperatur rendah. Hal inimungkin disebabkan menurunnya aktivitas respirasi atau berkurangnyapermeabilitas dari membran sel. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 5Temperatur secara tidak langsung berpengaruh terhadap pertumbuhantanaman akibat pengaruhnya terhadap populasi mikobia dalam nitrobakter maupun mikrobia hetero-tropik bertambah dengannaiknya temperatur yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Di daerahberiklim dingin ternyata pH tanah naik pada musim dingin dan turun padamusim panas. Hal ini berhubungan dengan aktivitas mikrobia karena aktivitasmikrobia akan melepaskan karbon dioksida yang dengan air akan membentukasam karbonat atau asam lainnya. Perubahan pH ini akan mempengaruhiketersediaan beberapa unsur hara terutama unsur mikro seperti Mn, Zn, danFe. Temperatur juga merubah susunan udara tanah sebagai akibat dariperubahan aktivitas mikrobia. Bila aktivitas dari mikrobia besar, tekananparsial CO2dalam tanah akan meninggi dan kandungan O2berkurang. Dalamkeadaan dimana difusi gas keluar dan ke dalam terhambat, penurunantekanan O2akan mempengaruhi kecepatan respirasi akar tanaman, akanmempengaruhi absorpsi unsur secara praktis hubungan antara pertumbuhan tanamandengan temperatur dikembangkan dengan konsep satuan panas. Satuan panasdinyatakan sebagai derajat hari, hari optimum dan derajat efektif. Semuaistilah tersebut menyatakan jumlah energy panas telah di adsorpsi oleh tanahselama waktu tertentu. Banyaknya satuan panas yang diperlukan untukmembawa tanaman sampai panen telah ditetapkan untuk berbagai ini terutama digunakan bagi petani tanaman untuk konsep ini dapat ditetapkan waktu tanam dan waktu panen sehinggadapa diatur sedemikian untuk menjamin produksi yang dan Suplai airPertumbuhan tanaman berbanding lurus dengan ketersediaan akan terbatas pada keadaan air yang terlalu rendah maupunterlalu tinggi. Hal ini mungkin disebabkan karena bila air terlalu tinggi,konsentrasi oksigen dan tata udara tanah menjadi jelek, sedangkan bilaketersediaan air terlalu rendah, maka tanaman selain tidak dapatmengabsorpsi unsur hara juga dapat menyebabkan stress karena tidak dapatmenjalankan fotosintesis dengan baik Mengel dan Kirkby, 1987. Airdibutuhkan tanaman untuk pembentukan karbohidrat, mempertahankanhidrasi air protoplasma turgor dan alat untuk translokasi tanaman dantranslokasi unsur hara. Kekurangan air dapat menyebabkan berkurangnyapembelahan sel dan perpanjangan sel, sehingga pertumbuhan tanamanterganggu. Kadar air yang rendah dapat mempengaruhi respons tanamanterhadap percobaan menunjukkan bahwa respons hasil jerami paditerhadap pemupukan N semakin tinggi pada kadar air tanah yang tinggi 6PROF. DR. IR. SUFARDI, Barber, 2004. Sebaliknya, diperlukan pemupukan untuk penggunaanair yang efisien. Kandungan protein dari biji juga sangat dipengaruhi oleh airyang tersedia. Persentase nitrogen N yang tinggi biasanya terdapat padakadar air yang rendah. Kadar air tanah juga member efek yang nyata terhadappengambilan unsur hara. Secara umum, terjadi kenaikan pengambilan kationdan anion bila tegangan air berada pada kapasitas lapang. Akan tetapi bilapori dipenuhi air yang banyak tersedianya air dalam tanah. Maka makin baikpengambilan unsur hara oleh tanaman. Bila persediaan air tanah cukup,pemberian unsur hara akan menaikkan efesiensi air. Efesiensi penggunaan airadalah jumlah bahan kering dapat dihasilkan dari sejumlah air tertentuMitchell, 1983. Kadang-kadang dinyatakan sebagai kg air yang diperlukanuntuk menghasilkan 1 kg bahan kering. Efisiensi penggunaan air dapatdinyatakan sebagai hasil/evapotranspirasi H/ET dalam ton ha-1 pupuk fospat dapatmenaikkan nilai H/ET Barber, 2004.Di daerah beriklim kering dimana dilakukan irigasi, persediaan airterjamin dan dapat diatur, kerena itu respons tanaman terhadap pemupukandapat ditetapkan. Sedangkan di daerah beriklim basah dengan distribusi curahhujan yang tidak tetap, pemberian pupuk tidak memberikan hasil yang tetapuntuk setiap tahun. Perlu, ditetapkan persamaan respons tanaman terhadappemupukan pada keadaan air berlainan. Kemudian perlu diketahui frekuensiterjadinya kekeringan sebelum bisa dibuat hubungan antara input-output. DiAmerika Serikat dengan menggunakan respons tanaman terhadap nitrogenpada keadaan suplai air yang berbeda dibuat suatu persamaan kuadratik yangmenghubungkan hasil jagung yang diharapkan dengan banyaknya pupuknitrogen yang diberikan, yaitu Y = bo + b1N + b2N2+ b3D + b4D2+ b5ND 1Y adalah hasil tanaman jagung, N adalah dosis pupuk nitrogenkg/ha, D adalah hasil kering atau indeks kekeringan, bo… b5adalahkonstanta. Hasil yang sesuai dengan berbagai input N dan D dapat dihitung,berdasarkan pengetahuan seringnya terjadi kekeringan di daerah tersebutdimana data hasil diperoleh dapat dibuat suatu tabel kemungkinanmendapatkan suatu hasil bila suatu level pupuk N diberikan. Kadar air tanahberpengaruh secara tidak langsung terhadap pertumbuhan tanaman melaluipengaruhnya terhadap jasad mikro tanah. Kadar air yang sangat rendah dantinggi menghambat aktivitas jasad mikro dalam nitrifikasi oksigen, sehinggatanaman mungkin kekurangan nitrogen, pembahasan di atas terutama pentingdalam merencanakan pemberian pupuk, karena penggunaan pupuk dengandosis yang tidak dengan persediaan ini tidak ekonomis. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 7Energi MatahariEnergi matahari merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhantanaman. Kualitas, intensitas, dan lamanya penyinaran semuanya mengenai efek kualitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman sangatpenting, tetapi percobaan ini sukar dilakukan karena perlu diatur secarasimultan panjang gelombang dan intensitas dari penyinaran. Walaupundemikian hasil penelitian menyatakan bahwa spektrum matahari yang penuhmemberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman. Penelitianpengaruh kualitas cahaya tidak akan dapat dilakukan untuk areal yang cahaya sebagai suatu faktor pada pertumbuhan tanaman telahbanyak diteliti. Ternyata bahwa kebanyakan tanaman tumbuh dengan baik-baik pada intensitas cahaya dibawah cahaya penuh satu hari. Tiap jenistanaman memperlihatkan respon yang berbeda terhadap intensitas cahayayang berbeda Barker dan Pilbeam, 2007.Spektrum cahaya yang paling efektif dalam fotosintesis adalahberkisar dari 400- 700 nm, yaitu 45 –50% total energy spektrum dari 25 % hilang karena refleksi. Reduksi jumlah C menjadikarbohidrat memerlukan 112 kcal. Satu mol foton menghasilkan 41 kuantum dan visible light diperlukan untuk mereduksi CO2. Perubahanfisiologi memerlukan 8–12 kuanta dan efesiensinya jarang mencapai 1 persenBarber, 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman daywoodCarmus florida memperlihatkan respons terkecil terhadap kenaikanintensitas cahaya. Ada perbedaan antara spesies tanaman dalam memberikanrespons terhadap lama dari intensitas penyinaran Barber, 2004. Penelitian diJepang dengan menggunakan tanaman gandum menunjukkan bahwa adsorpsiN-amonia, sulfat dan air naik dengan naik intensitas cahaya sedangkanadsorpsi Ca dan Mg sedikit dipengaruhi. Intensitas cahaya berpengaruhinyata terhadap adsorpsi kalium dan fosfat. Pengambilan oksigen oleh akartanaman bertambah dengan naiknya intensitas cahaya. Intensitas cahaya dilapangan dapat berubah karena tanaman saling menutup. Jumlah populasitanaman yang kurang menurunkan hasil tetapi terdapat juga suatu titikdimana penambahan pupulasi tanaman tidak menaikkan hasil kerena terjadikompetisi antara tanaman terhadap unsur hara, air dan cahaya. Pengaruhpenutup oleh tanaman karena populasi tanaman yang naik terlihat pada hasilbeberapa jagung hibrida pengurangan hasil bisa mencapai 48% Fitter danHay, 1981.Lamanya penyinaran juga sangat penting. Tanaman dalam hubungandengan panjang hari disebut fotoperidesitas. Hasil percobaan menunjukkanbahwa respons tanaman jagung terus naik dengan kenaikan intensitas ini menyebabkan pembuatan hibrida dengan daun yang lebih tegak agardapat mengintersepsi cahaya lebih banyak. Suatu varietas tembakau tidak 8PROF. DR. IR. SUFARDI, selama musim panas, tetapi bila dipindahkan ke rumahkaca selamamusim winter akan berbunga dengan lebat. Dari segi pertanian sifat tanamanini sangat penting karena beberapa tanaman mungkin tidak berbunga atautidak menghasilkan biji sering berhubungan dengan lamanya mengenai fotoperidetas sangat penting untukmengembangkan tanaman yang mempunyai adaptasi yang lebih baikterhadap area tertentu. Penggunaan secara komersial dari pengetahuan inidilakukan pada produksi tanaman krisantum Chrysan themunus. Tanamanini dapat dibuat berbunga setiap waktu tertentu dalam rumah kaca denganmengatur lamanya penyinaran sehingga produksi dapat dicapai reaksi terhadap panjang penyinaran tanaman dapatdiklasifikasikan dalam tiga group, yaitu 1 tanaman berhari pendek shortday, 2 tanman berhari panjang long day, dan 3 indeterminatindeterminate. Tanaman yang berhari pendek hanya akan berbunga jikalama penyinaran pendek atau lebih pendek dari bulan waktu kritis. Bilapenyinaran lebih lama dari waktu kritis tanaman akan tumbuh terus secaravegetatif tanpa terbentuk fase generatf. Sebagai contoh tanaman hari panjang akan berbunga bila lama penyinaran panjang ataulebih panjang daripada suatu waktu kritis. Bila lama penyinaran lebih pendekdari waktu tersebut, tanaman hanya membentuk fase vegetatif. Sebagaicontoh adalah tanaman clover Gardner et al., 1991.Susunan Udara AtmosferKandungan CO2dari atmosfer umumnya sekitar 0,03 % volume,memegang peranan penting dalam dunia biologi melalui aktivitasfotosintesis, CO2terikat secara kimia dalam molekul organic dalam tanamanBohn et al., 1985. Karbon dioksida selalu dikembalika ke atmosfer sebagaihasil pernapasan binatang dan tanaman. Dekomposisi dari sisa bahan organikoleh jasad mikro merupakan sumber penting dari CO2dan salah satu efekyang menguntungkan dari pemberian pupuk organik mungkin disebabkanoleh CO2yang dilepaskan. Walaupun nilai yang normal dari CO2atmosfir0,03 % konsentrasi mungkin berkisar antara setengah sampai beberapa kalikonsentrasi tersebut. Dalam suatu lapangan dengan tanaman jagung pada hariyang tenang, kandungan CO2mungkin berkurang selama siang hari, bilaterjadi fotosintesis yang tinggi. Hal yang sama terjadi di dalam hutan yanglebat Fageria et al., 1991.Pada umumnya kenaikan konsentrasi CO2beberapa kali memberipengaruh positif terhadap hasil tanaman, sehingga penggunaa CO2tambahanmerupakan potensi untuk meningkatkan hasil tanaman di rumahkaca. Adapun PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 9tanaman seperti mentimun, tomat, kekacangan, dan kentang memberikanrespons terhadap kenaikan konsentrasi CO2bila konsentrasi CO2berubah,kebutuhan cahaya juga naik. Perlu pula diingat bahwa bila level CO2bertambah, fotosintesis akan lebih peka terhadap temperatur. Penggunaantambahan CO2dalam rumah kaca visibel, tetapi dalam keadaan lapanganmasih perlu atmosir disekitar tanaman bagian atas mungkin mempengaruhipertumbuhan bila beberapa gas seperti SO2, CO2HF, dilepaskan ke udaradalam jumlah cukup sehingga dapat meracuni tanaman. Pada konsentrasirendah SO2merupakan tambahan bagi kebutuhan tanaman akan unsur yang berbunga dan mengalami siklus reproduksi secara sempurnadalam selang lama penyinaran yang lebar termasuk kedalam contoh adalah kapas dan Udara Gas dalam TanahKomposisi udara dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa sifat fisikatanah. Salah satu di antaranya adalah struktur tanah, yaitu susunan butir-butirtanah dalam membentuk agregat tanah. Struktur akan menentukan kerapatanvolume bulk density tanah. Makin tinggi kerapatan volume BV suatutanah akan makin jelek struktur tanah dan makin sedikit jumlah ruang poritanah. Tanah dengan kerapatan volume tinggi dapat menghambatpertumbuhan tanaman seperti perkecambahan benih, sehingga menyebabkanbertambahnya tanaman mekanis terhadap penetrasi akar Foth, 1997. Hal iniakan berhubungan dengan kecepatan difusi dari oksigen dalam pori tanahsehingga respirasi akan terhambat. Walaupun BV mempunyai efek penentubagi pertumbuhan, namun pengaruh banyaknya oksigen dalam udara tanahsama pentingnya. Dalam keadaan lapangan difusi oksigen ke dalam tanahditentukan terutama oleh keadaan air tanah, bila BV tidak merupakan faktorpembatas sehingga penggenangan tanah untuk beberapa jam saja dapatmenyebabkan kerusakan pada tanaman. Jelaslah bahwa struktur yang baikdan aerasi yang cukup merupakan faktor yang penting untuk mendapatkanhasil Tanah pHReaksi tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman terhadapketersediaan hara yang diperlukan tanaman. Hal ini disebabkan karenaketersediaan suatu unsur hara bergantung pula pada reaksi tanah pH.Beberapa unsur hara seperti N, P, K, S, Ca, dan Mg ternyata tersedia denganbaik pada reaksi tanah yang agak masam hingga netral pH 6,0 –7,5,sedangkan unsur-unsur mikro Fe, Mn, Cu, dan Zn umumnya tersedia padatanah yang agak masam Bohn et al., 1985. Unsur mikro seperti Mo, B, dan 10 PROF. DR. IR. SUFARDI, tersedia pada pH tanah yang netral hingga sedikit alkalis. Pada reaksitanah masam pH 8,5 beberapa unsur tersebutmenjadi tidak tersedia. Sebagai contoh, ketersediaan fosfat P pada tanahmasam dengan kandungan Fe dan Al yang tinggi dan berkurangnyaketersediaan Mn pada tanah dengan bahan organic dan pH yang yang sama juga terjadi pada Mo tanah yang menurun pada pHyang rendah. Tanah masam biasa mengandung Al, Mn, dan Fe yang tinggi dandapat meracuni tanaman Sanchez, 2004. Bila kadar N dalam bentukammonium NH4+ misalnya melalui pemupukan urea pada permukaan tanahdengan pH >7, maka ammonium akan hilang menguap sebagai gas NH3sehingga respons terhadap pemupukan N tidak ada Prassad dan Power, 1997.Beberapa penyakit tanaman juga dipengaruhi oleh pH tanah, misalnya “potatoscab” pada kentang dan “black root” dari tembakau, perkembangannya lebihbaik pada tanah netral sampai alkalis. Kedua penyakit dapat dikendalikandengan menurunkan pH sampai 5,5 atau kurang Barber,2004.Suplai Unsur HaraTidak kurang dari 16 macam unsur hara dikenal sangat esensialpenting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur-unsur tersebut dapat berupa unsurmakro macronutrients dan unsur mikro mikronutrients Tabel Nama-nama unsur hara tanaman dan bentuk yang diserapnya sertakisaran konsentrasi di dalam tanah PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 11Unsur makro adalah unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlahyang besar > 0,1 % dari bobot tanaman, sedangkan unsur mikro adalahunsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit yaitu 0,01 % daribobot kering tanaman Mengel dan Kirkby, 1987. Berdasarkan Tabel 1,yang termasuk unsur makro adalah C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan S,sedangkan unsur mikro adalah Fe, Mn, Zn, Mo, Cu, Cl, dan B. pembagianunsur hara kedalam makro dan mikro ini tidak bersifat mutlak, karena adakalanya suatu unsur mikro bisa menjadi makro pada tanaman unsur Cl menjadi makro pada tanaman kelapa karenakonsentrasinya bisa mencapai lebih dari 0,1% Chapman, 1978.Selain dari unsur esensial yang telah disebutkan di atas, ada pula unsuryang dalam kondisi tertentu pada tanaman tertentu menjadi sangat ini bersifat tidak esensial non-esensial bagi tanaman seperti silikonSi, natrium Na, kobalt Co, dan vanadium V. Si dan Na dalam beberapatanaman serealia bisa dianggap sebagai unsur hara makro karena jumlahnyamelebihi 0,1 % dari bobot kering tanaman Mengel dan Kirkby, 1987.Suplai unsur hara terutama yang diserap melalui tanah sangat ditentukan olehsifat-sifat fisika dan kimia tanah. Sifat-sifat fisika tanah adalah yangberhubungan dengan aerasi tanah seperti distribusi butir tekstur tanah, tipestruktur, kadar lengas tanah, pori tanah, dan temperatur tanah. Aerasi tanahyang baik dapat memacu aktivitas mikrobia tanah dan mineralisasi senyawaorganic sehingga ketersediaan beberapa unsur hara meningkat. Beberapaunsur hara berhubungan dengan reaksi oksidasi-reduksi seperti Fe dan CuLindsay, 1979. Dalam suasana aerobik unsur mudah mengalami ini dapat memacu ketersediaan S-SO4=sulfat dan N-NO3-nitratbagi tanaman. Sebaliknya, suasana reduktif memacu tersedianya N-NH4+daFe2+ II bagi kimia yang berhubungan dengan suplai unsur hara antaralain pH tanah, potensial redoks Eh, sifat muatan koloid, konsentrasielektrolit larutan, valensi ion, kemampuan hidrasi, aktivitas ion, adsorpsi-desorpsi, kemampuan menukar, dan kerapatan ion pada permukaan koloidtanah Uehara dan Gillman, 1981.Faktor BiotikFaktor biotik yang dimaksudkan disini adalah setiap kegiatan atauupaya untuk mengatur suatu kondisi yang menguntungkan bagi kehidupantanaman, baik secara langsung dengan memanipulasi lingkungan olehmanusia maupun secara tidak langsung dengan meningkatkan peran biologistanaman dan aktivitas mikrobia. Pemberian pupuk yang berat dapatmenyebabkan pertumbuhan vegetatif yang memberikan lingkungan lebih 12 PROF. DR. IR. SUFARDI, terhadap hama dan penyakit tanaman. Ketidak seimbang unsur haratersedia bagi tanaman juga dapat menambah serangan penyakit. Ada interaksimisalnya antara pupuk N dan pupuk K dan P pada kepekaan tanamanterhadap penyakit Buckman dan Brady, 2004.Serangan insekta juga merupakan problema yang sama. Pemupukanberat dapat menyebabkan serangan hama yang lebih kuat karenapertumbuhan vegetatif yang banyak. Penggunaan varietas yang tahan danpenggunaan insektisida dapat menekan serangan hama tersebut. Gulma jugamerupakan hambatan bagi pertumbuhan tanaman karena kompetisi terhadapair, unsur hara dan cahaya. Problema gulma dapat ditekan dengan penyianganbaik secara mekanis maupun secara Karakteristik Sistem TanahTanah merupakan suatu system terbuka yang dapat menerimatambahan bahan dari luar atau dapat mengalami kehilangan bahan-bahanyang telah dimilikinya Buol et al., 1983. Menurut konsep energy, sebagaisistem yang terbuka tanah juga dapat melakukan pertukaran energi ke dalamdan ke luar sistemnya. Dengan demikian, tanah itu mempunyai input danoutput Hardjowigeno, 1995. Sebagai sistem terbuka tanah merupakanbagian dari ekosistem dimana komponen-komponen ekosistem yang lainseperti vegetasi, manusia, hewan, dan lain-lain saling member dan menerimabahan-bahan yang diperlukan antara sistem tersebut Buol et al., 1983.Sistem tanah terdiri atas tiga fase, yaitu fase padat, cair, dan gas. Fasegas penting untuk metabolisme tanaman dan saling berinteraksi dengan fasecair. Dari segi suplai hara bagi tanaman, sistem tanah hanya dilihat dari fasepadat dan cair saja. Secara skematis sistem tanah yang menggambarkanmekanisme penyediaan hara bagi tanaman dapat dijelaskan pada Gambar padatFase padat merupakan tempat penyimpanan atau tandon resevoir darisebagian besar nutrisi tanaman dan juga mengandung permukaan aktif yangmenentukan konsentrasi ion dalam larutan tanah. Fase padat dinyatakansebagai M-padat, tetapi M-padat sendiri merupakan suatu kompleks karenatanah terdiri atas berbagai senyawa kimia yang berbeda dan mengandungunsur hara di dalam Kristal atau pada permukaan Kristal Barber, 2004.Sebagian besar unsur yang diperlukan tanaman terdapat dalam tanah kecualiH, O, N dan C serta sedikit S yang berasal dari atmosfir dan hidrosfirsebagaimana disajikan dalam Tabel tersebut terdapat dalam berbagai ikatan kimia dari mineralprimer, mineral sekunder, oksida bebas, dan garam, serta bahan organik. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 13Oksida-oksida mungkin berasal dari mineral primer atau sekunder sedangkankarbonat selalu berasal dari mineral Hubungan antara sistem tanah dengan tanamanTabel Kandungan unsur dalam lithosfir 14 PROF. DR. IR. SUFARDI, primer adalah mineral yang berada dalam magma asal danmempunyai susunan kimianya yang tidak berubah tetap. Umumnyamerupakan fraksi kasar dalam tanah yang berukuran 2µ. Tentu saja terjadibeberapa tumpang tindih dalam ukuran oksida bebas dan karbonat yangberada dalam kedua fraksi tersebut, keduanya sebagai endapan terutamadalam fraksi yang lebih besar dan sebagai lapisan penutup pada mineralprimer dan sekunder. Bahan organik yang dapat berada dalam semua tahapdekomposisi dalam semua ukuran dan sebagai senyawa terpisah atau sebagailapisan penutup atau bahkan dalam ikatan kimia dengan fase mineralmenyebabkan sistem tanah lebih kompleks lagi. Menurut Bohn et al 1985,komposisi unsur dalam tanah mineral dari dua zona iklim tropis dan iklimsedang dapat dilihat pada Tabel yang mengandung CaCO3bebas sebanyak 50% mungkinterdapat di daerah arid. Analisis kimia dari fase mineral menunjukkan bahwaunsur mineral Ca, K, Na, P dan Si lebih banyak di daerah beriklim sedang,sedangkan Fe, Al, Mn, dan Ti banyak terdapat di daerah beriklim tropis ataudaerah beriklim basah. Iklim yang basah ini menyebabkan terjadinyapelapukan secara intensif pada batuan sehingga menyebabkan terjadinyapencucian dari basa-basa tanah yang pada akhirnya akan menyisakan logam-logam yang lebih resisten Docuchampur, 1983.Tabel Komposisi unsur dari tanah mineral di zona ilkim tropis dansedangSumber Bohn et al., 19851. Mineral PrimerSusunan mineral primer dalam batuan beku dapat dilihat pada Dari Tabel tersebut jelaslah bahwa unsur hara Ca, Mg, K, Fe dan sedikitP banyak terdapat dalam mineral primer. Terlihat pula bahwa unsur haramakro N, dan S dan unsur mikro Mn, Cu, Zn, B, Cl tidak terdapat dalamlithosfir secara keseluruhan. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 15Tabel Komposisi mineral primer dari batuan bekuAluminasilikat dari K, Na, Ca, BaAluminasilikat dari Ca dan Fe dengankationlain seperti Na, Ca, dan TiAluminasilikat dari K dan seringberkombinasidengan Fe dan MgCa5PO4x[x = anion seperti Fe, Cl]Sumber Greenland & Mott 19832. Oksida dan Garam bebasOksida-oksida, karbonat, dan sulfat mungkin mengandung unsur haraseperti Ca, Mg, S, dan Fe, tetapi fungsi karbonat bila ada lebih pentingsebagai penyangga pH daripada sebagai unsur hara dan oksida Fe bilaterhidrasi lebih penting sebagai bahan perekat antara butir-butir dan sebagailapisan penutup permukaan terutama pada mineral sekunder daripada sebagaisumber unsur hara Fe dan Al terdapat dalam kebanyakan tanah dalam bentukKristal atmorf. Kristalisasi dari hidroksida biasanya merupakan proses yanglambat yang menyebabkan terbentuknya mineral seperti goethite, hematite,gibbsite, boehmit. Oksida Fe dan mungkin juga Al terdapat sebagai penutuppada butir-butir liat. Lebih banyak diketahui tentang oksida Fe karenaperhatian ahli tanah terhadap tanah menunjukkan bahwaoksida Fe dalam bentuk Kristal tidak terbentuk bila terdapat koalinit, kecualibila Fe terdapat lebih dari cukup untuk menjenuhi koalit, jumlah ini lebih dari20% Fe2O3. Jadi permukaannya di jenuhi oleh Fe. Jumlah oksida dapat dilihatdari data Fe2O3pada Tabel Sedikit diketahui tentang kondisi untukpembentukan Al2O3dalam Bahan OrganikBahan organik hampir seluruhnya berasal dari tanaman karena itumengandung semua unsur hara yang diperlukan tanaman dengan susunanyang hampir sama dengan yang terdapat pada tanaman hidup. Tetapi terjadiperubahan yang besar bila sisa tanaman dimasukkan ke dalam dari unsur N, S, dan P yang terdapat dalam ikatan dengan senyawaorganik. Kebanyakan unsur hara melepaskan dengan cepat bila terjadidekomposisi. Rasio C/N menjadi lebih kecil sampai 101 dan nilai rasio C/Pdan C/S menjadi 1001 Barber, 2004. 16 PROF. DR. IR. SUFARDI, Susunan kimia dari mineral sekunder dalam tanah %Sumber Greenland & Mott 1983Pembentukan Kristal Al-hidrat akan terdorong dalam keadaan drainasebaik atau kandungan garam rendah dari air perkolasi, oleh temperatur yangtinggi dan keadaan dimana silica menjadi mobil. Oksida Fe dan Al danhidroksidanya akan tergantung dari pH dan konsentrasi garam dari larutantanah sekelilingnya, dapat melepaskan ion H atau OH, sehingga dapatmengadsorpsi kation dan anion pada tempat bermuatan negatif dan oleh oksida Fe dan Al dapat memberikan permukaan yang reaktifyang mampu menahan anion terutama fosfat. Juga telah diketahui bahwakebanyakan dari sifat pertukaran tanah disebabkan konstribusi dan pelepasanoksida. Karena kandungan bahan organic dalam tanah mineral bagian atasbiasanya rendah 1-10 %, maka estimasi dari total N, S dan P dalam bahanorganik dapat N dalam bahan organik berkisar antara 5%. Jadi untuk tiap1 % bahan organik dalam tanah seluas 1 hektar dengan ketebalan 20 cm 2juta kg mengandung lebih kurang masing-masing 0,05% N, 0,005 % P, dan0,005 % S. jumlah ini adalah 1000 kg N dan 100 kg P dan 100 kg S. Untuktanaman bukan legum, bahan organik merupakan sumber N utama secaraalami. Penambahan N dari sumber lain seperti hujan dan fiksasi N secarasimbiotik relative kecil. Sumber P sebagian besar berasal dari bahan berasaldari fraksi mineral. Sebagian sumber S di daerah basah berasal dari bahanorganik seringkali tambahan dari air hujan di daerah sekitar industri,sedangkan di daerah beriklim kering, lapisan gipsum dalam profil tanahmerupakan sumber S sebagai tambahan S yang berasal dari bahan organikjuga dapat memberikan permukaan yang reaktif yang dapat mengadsorpsikation dalam posisi dapat ditukar dan terbentuklah senyawa gugus –COOHdan –OH dan juga bisa membentuk senyawa kompleks dengan ion-ion sepertiFe, Mn, Ca, dan Mg Tan, 2005.Adsorpsi kation dan pembentukan senyawa kompleks ini sangatberguna untuk mencegah kehilangan unsur hara terutama pada tanah berpasir PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 17dan mengatur konsentrasi ion dalam larutan tanah lebih kurang 200-400 me100 g-1 cmol kg-1 kurang lebih 3x kapasitas pertukaran kation dari liatmontmorillonit dan 30-100 x kapasitas pertukaran kation kaolinit Barber,2004.4. Mineral SekunderMineral sekunder penting dalam tanah dan susunan kimianya dapatdilihat dalam Tabel 5. Susunan kimia mineral sekunder sebagai sumber unsurhara tidak begitu penting dibandingkan dengan kimia mineral sekunder berperan terutama dalam sifat-sifat fisikokimia tanah yangmempengaruhi tersedianya unsur hara bagi tanaman. Mineral liat reaktif yangdominan seperti kaolinit, montmorillonit, dan illit bersifat reaktif disebabkanoleh ukurannya yang halus, muatan dari pinggiran kristal yang pecah danberasal dari substitusi isomorf di dalam kristal sehingga mempunyai muatannegatif. Muatan negatif ini mengakibatkan terjadinya adsorpsi kationSposito, 2008.Mineral liat yang terdapat dalam tanah dapat dibagi atas 1. Mineral liat berkristal kristalin, yaitu a. Tipe 11 yang tidak dapat mengembang seperti kaolinit dan haloisitb. Tipe 21 yang tidak dapat mengembang seperti illit, dan mikac. Tipe 21 yang mengembang dan mengerut seperti montmorillonit2. Kelompok oksida-hidrat Al dan Fea. Oksida-hidrat Al, seperti gibbsite dan lepidokrositb. Oksida-hidrat Fe, seperti geothit, hematit, dan magnetit atauferihidrit3. Kelompok mineral liat amorf dan parakristalin, seperti alofan danimagolitMineral liat tipe 11 terdiri dari satuan kristal yang tersusun dari satulapis silikatetrahedral dan satu lapis alumina-oktahedral. Tipe 21 terdiri darisatuan kristal yang tersusun atas dua lapis silica-tetrahedral dan satu lapisalumina-oktahedral Foth, 1997. Dalam kristal tipe 21 selalu terjadisubstitusi Si dengan Al dalam lapisan octahedral dan dalam lapis-lapisalumina-oktahedral. Dalam kristal tipe 21 selalu terjadi substitusi Si denganAl dalam lapisan Si-tetrahedral dan dalam lapisan octahedral juga terjadisubstitusi Al oleh ion dengan valensi yang lebih rendah seperti Mg, Mn, Fe,Li, Ni, dan Zn. Akibat dari substitusi ini kelebihan muatan negatif sehinggadapat mengadsorpsi kation. Pada mineral tipe 11 tidak terjadi muatanisomorf, sehingga muatan negatif hanya berasal dari patahan pinggiranKristal. Pada mineral tipe 21 air dapat masuk antara satuan Kristal yangmenyebabkan liat tersebut mengembang, seperti pada montmorillonit bisamengembang dari 9,6-21,4 angstrom A Greenland dan Mott, 1983. Di 18 PROF. DR. IR. SUFARDI, lapisan ini kation dapat tukar biasanya terdapat. Dengan adanya kationK+atau NH4+dalam lapisan ini akan terperangkap jika terjadi pengerutansepanjang sumbu c, sehingga terbentuk tipe liat 21 yang tidak berkembangseperti muskovit. Sebaliknya tipe tersebut tidak dapat menahan air diantaralapisan suatu mineral liat berbeda dalam hal tebal lapisannya dan luaspermukaan spesifik. Liat tipe 11 mempunyai permukaan spesifik 50 m2g-1tergantung dari perbandingan tipe mengembang dan tidak muatan juga bervariasi diantara berbagai mineral liat, misalnyauntuk mineral illit adalah 3,5 x 10-7 meq cm-2 dan montmorillonit adalahsebesar 1,0 x 10-7 meq cm-2. Muatan ini tidak tergantung pH. Sedangkanmineral liat tipe 11, muatannya bergantung pH dan umumnya 2,0 x 10-7 meqcm-2. KTK dari beberapa mineral liat dapat dilihat pada Tabel Kapasitas pertukaran kation dari beberapa mineral liat SiO2, Al2O3,X [CaO, MgO]. n H2OSumber Greenland & Mott 1983Tanah yang didominasi oleh mineral liat tipe 11 umumnya terdapat dikawasan iklim tropika basah. Mineral tersebut juga sering berasosiasi denganoksida Al dan Fe. Tanah yang didominasi oleh mineral liat tipe 11 inimempunyai sifat antara lain 1. Mempunyai stabilitas struktur tanah yang relatif stabil mantapsehingga agak tahan terhadap erosi, namun tergantung pula pada adatidaknya pengaruh dari mineral kuarsa. Pada rasio kuarsa SiO2 dansekuioksida Al2O3+ Fe2O3 tanah relatif lebih mantap dan tahanterhadap Mempunyai sifat-sifat kimia yang agak jelek, seperti rendahnyakapasitas tukar kation sekitar 10-20 cmol kg-1, reaksi tanah yangmasam, kejenuhan basa yang rendah, fiksasi fosfat, dan ketersediaanhara yang rendah. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 193. Mempunyai muatan permukaan yang tidak tetap tergantung pH,sehingga setiap masukan input kimia akan mempengaruhi sifat dan cirripada koloid tanah yang pada gilirannya berpengaruh pula pada terhadapserapan unsur Umumnya mempunyai konsistensi yang sangat gembur sehingga mudahdalam pengolahan beberapa ordo tanah seperti Alfisol dan Ultisol, mineral kaolinitditemukan bersama dengan mineral tipe 21. Pada keadaan seperti ini, tanahbiasanya mempunyai kelarutan Al yang sangat tinggi sehingga cukupberbahaya bagi kehidupan tanaman Sufardi, 1999; Sufardi, 2010. KelarutanAl yang tinggi disebabkan karena disintegrasi mineral tipe 21 yangmenyebabkan kation ini mendominasi permukaan koloid bermuatan Oxisol yang telah berkembang lanjut, mineral tipe 11 ini terdapatbersama oksida Al dan Fe, sehingga sifat-sifat tanah ini lebih dipengaruhioleh adanya fraksi Al dan Fe tersebut ketimbang pengaruh mineral 1 demikian, oksida Al dan Fe di dalam tanah sangat penting, terutamapada tanah-tanah yang telah berkembang seperti pada Oxisol, Ultisol, Alfisol,dan ordo-ordo tanah tersebut kelompok oksida dan hidroksida dari Fedan Al biasanya akan mendominasi susunan fase padat tanah, sehingga watakdan perilaku tanah sangat ditentukan oleh kehadiran dari fraksi-fraksi dari Aldan Fe tersebut Uehara dan Gillman, 1981. Tanah-tanah yang didominasioleh oksida-hidrat dari Fe dan Al umumnya memiliki kualitas kimia yangjelek, namun secara fisika cukup baik. Tanah dengan liat didominasi olehoksida-hidrat Fe dan Al, umumnya mempunyai kandungan hara yang rendahterutama P, K, Ca, Mg, dan N, fiksasi P yang tinggi, kapasitas tukar kationyang sangat rendah 91% yaitu lebih besar dari fiksasi P pada tanah-tanah yang didominasi oleh Fe dan Al oksida. Oleh karena tingginya adsorpsiP tersebut, maka kriteria ini telah menjadi suatu cirri diagnostik dari AndisolISRIC, 1989.Fase CairFase cair tanah merupakan bagian tanah yang terdiri dari massa cairdan dalam kimia tanah sering juga disebut dengan larutan tanah atau M-larutan. Komposisi larutan tanah tersusun atas unsur-unsur hara terlarut yang PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 21kadarnya bervariasi antara ion dan jenis tanah. Sebagai contoh, konsentrasihara ion pada berbagai macam tanah dapat dilihat pada Tabel Konsentrasi hara ion dalam beberapa ordo tanahSumber Adams et al.1980Tabel 7 tersebut memperlihatkan bahwa umumnya konsentrasi unsurhara dalam aridisol lebih tinggi daripada konsentrasi pada tanah-tanah yangtelah tercuci Alfisol, Mollisol, dan Ultisol. Hal ini menunjukkan bahwacadangan hara dalam tanah di daerah dengan iklim kering jauh lebih tinggijika dibandingkan dengan tanah di daerah menyatakan jumlahunsur hara di dalam larutan biasanya dinyatakan dengan konsentrasi danaktivitas ion. Konsentrasi sendiri dapat dinyatakan dalam berbagai satuanseperti molaritas M, molalitas m dan formalitas f. satuan-satuankonsentrasi ini memiliki kelebihan karena nilainya tergantung padaperubahan temperatur dan tekanan di dalam tanah sebagai faktor-faktor yangmempengaruhi kepekatan hara di dalam tanah. Aktivitas ion adalah suatuukuran dari konsentrasi efektif dari suatu reaktan atau produk dalam suatureaksi kimia. Oleh karena itu, konsentrasi suatu zat tidak selalumenggambarkan aktivitasnya dalam suatu reaksi diketahui bahwa baik konsentrasi maupun aktivitas ionmenentukan terhadap tingkat pengambilan ion oelh tanaman. Aktivitas ionmenjadi sangat penting bagi ion-ion yang diambil secara efektif dan mungkinkurang penting bagi ion yang diambil secara pasif Barber, 2004. Namun,agak sulit untuk menentukan kebermaknaan dari aktivitas banyak kationkarena pengambilan biasanya berasal dari larutan bahan terlarut dimanaaktivitas ion hampir sama dengan konsentrasi. Hubungan antara konsentrasidan aktivitas telah banyak dihitung oleh pakar seperti yang dilakukan olehAdam 1971 yang disajikan pada Tabel ion dalam bentuk ion dapat mempengaruhi efek konsentrasiion terhadap aktivitas ion. Table dapat dilihat bahwa terdapat perbedaanbesar antara aktivitas dan konsentrasi ion untuk ion Ca, Mg, dan sulfat, 22 PROF. DR. IR. SUFARDI, untuk K terlihat aktivitas hanya 0,72 konsentrasi perbedaannya relatifkecil.Tabel Perbedaan aktivitas dan konsentrasi dari beberapa ion dari larutantanah dan larutan 1/5 Hoagland µmol L-1.Sumber Adams 1971 dalam Barber, 2004 RangkumanPertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yangberasal dari dalam tanaman itu sendiri maupun yang berasal dari luartanaman. Faktor yang berasal dari dalam tanaman dikenal sebagai faktorgenetik, sedangkan yang berasal dari luar tanaman dikenal sebagai faktorlingkungan atau faktor faktor tersebut sangat berbeda perannya, namun mempunyaiketerkaitan yang erat. Beberapa pakar menyatakan bahwa faktor genetik tidakdianggap sebagai variabel tumbuh karena tidak terukur secara hanya dapat dilakukan terhadap komponen tumbuh atau hasildari fenotip tanaman. Oleh karena itu, sifat genetik merupakan faktor bawaantanaman sebagai potensi kemunculan sifat jika faktor luar yangmempengaruhinya berada dalam kondisi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanmeliputi sifat-sifat fisika, kimia, mineralogis, dan biologis tanah. Bagitumbuhan, faktor lingkungan yang terpenting meliputi temperatur,suplai air, sinar matahari, susunan atmosfir, komposisi udara gasdalam tanah, reaksi tanah pH, suplai unsur hara, dan faktor biotik. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN Glossarium1. Abiotik faktor lingkungan berupa organisme hidup seperti mikrobia,tumbuhan, hewan, dan manusia biosfer.2. Asimilasi proses-proses pembentukan dan transformasi berbagaisenyawa organik yang terjadi secara biokimia di dalam tubuh tanamandengan melibatkan berbagai unsur Biotik faktor lingkungan berupa benda-benda mati seperti tanahpedosfer, udara atmosfer, air hidrosfer, dan batuan lithosfer.4. Faktor Keliling faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan tanaman seperti iklim, sifat-sifat tanah, air, unsurhara dan teknologi Fotoperidesitas Hubungan antara lama penyinaran dan panjang hariterhadap pertumbuhan dan perkembangan Fotosintesis proses perubahan energi cahaya matahari menjadi energikimia dalam bentuk zat organik yang dilakukan oleh tumbuhan Nutrisi unsr hara unsur kimia yang dibutuhkan oleh tumbuhantanaman untuk melangsungkan Pertumbuhan pertambahan dan perkembangan tanaman sebagaifungsi Respirasi proses perombakan zat-zat organik bentukan fotosintesismenjadi energi dan zat-zat Daftar PustakaAdam, 1980. Effect of nitrogen fertilization and cutting height on theshoot growth, nutrient removal and Turfgrass composition. Soil Of America, Madison, 2004. Soil Nutrient Bioavailability. A. Mechanistic Approach. AWilley Inter. Publ. 5nd ed. John Willey & Sons, New York. 219 and Pilbeam. 2007. Handbook of Plant Nutrition. Taylorand Francis Publ. CRS Press. 613 McNeal, and O'Connor. 1985. Soil Wiley & Sons, New and Brady. 2004. The Nature and Properties of McMillan Company, New Hole, and McCracken. 1980. Soil genesis andclassification. 2nd ed. Iowa State Univ. Press, Ames, IA. 24 PROF. DR. IR. SUFARDI, 1987. Diagnostic Criteria for Plants and Soil. Univiversity ofCalifornia, Reverside. 724 D. 1983. Pedology. Elsivier. M. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penebar swadaya, E. 2007. Mineral Nutrition of Plants Principles and Eddition. John Wiley & Sons, New York. 413 Baligar, and Jones. 1991. Growth and mineralnutrition of filed crops. Marcel Dekker, Inc., New Baligar, and Wright. 1988. Aluminum toxicity incrop plants. J. Plant Nutr. 11 and Hay. 1994. Environmental physiology of Press, Inc., 1997. Fundamental of Soil Science. Eighth Eddition. John Wileyand sons., New York. 361 , Pearce, and Mitchell. 1991. Physiology of Iowa State Univ. Press. Ames, and Mott. 1983. Surface of soil particles. In and Hayes eds.. The Chemistry of Soil Wiley & Sons, New S. 1995. Klasifikasi Tanah. Institut Pertanian Bogor, International Soil Reference and Information Centre. for soil analysis. 2nd. Ed. Wageningen, The B. Wolf., and Mills. 1991. Handbook of Plant Publ. Athens. 467 1979. Chemical equilibria in soils. John Wiley & Sons, New K., and Kirkby. 1987. Principles of plant nutrition. Inst. Worblaufen-Bern/ 1983. Irrigation and Drainage. Theory and Practices. JohnWiley and Sons. New York. 476 C., and Van Reeuwijk. 1989. Clay mineralogy and chemistry ofsoils formed in volcanic material in diverse climatic regions. ISRIC,Wageningen, Netherlands. PENGANTAR NUTRISI TANAMAN 25Prassad, R. and Power. 1997. Soil Fertility Management for SustainableAgriculture. CRC Lewis Publ. New and Ross. 1995. Plant physiology. 5th ed. WadsworthPubl. Co., Inc. Boulder, G. 2008. The chemistry of soils. Oxford Univ. Press., 1999. Karakteristika muatan, adsorpsi fosfat dan fisikokimia tanahserta hasil jagung pada tanah dengan muatan berubah akibat pemberianamelioran dan pupuk fosfat. Disertasi Doktor. Program PascasarjanaUniversitas Padjadjaran, 2010. Ciri Muatan Koloid Tanah dan Kaitannya dengan KualitasLahan Pertanian. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Universitas SyiahKuala. Tanggal 3 Juli 2005. Dasar-dasar kimia tanah terjemahan Principles of SoilChemistry. Gadjah Mada University Press, Nelson, and Beaton. 1999. Soil fertility andfertilizers. 5th ed. McMillan Publ. Co., Inc., New G., and Gillman. 1981. The mineralogy, chemistry, and physics oftropical soils with variable charge clays. Westview Press, Boulder, K. 1986. Ando soils in Japan. Kyushu Univ. Press. Publ., Tokyo,Japan. 26 PROF. DR. IR. SUFARDI, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this K. Fageria V. C. BaligarR. J. WrightAluminum toxicity can be an Important growth limiting factors occurring on acid soils where crop yields may be Increased if Al availability is reduced. A combination of liming to reduce plow layer Al plus the selection of plant species or cultivars within species that tolerate high subsoil Al are potential solution. Aluminum toxicity, Al tolerance mechanisms, physiological and biochemical effects of Al on plant growth, plant species tolerance to Al toxicity and methodology for Al screening are Kumar Fageria V. C. BaligarCharles Allan JonesBy the year 2050, the world’s population is expected to reach nine billion. To feed and sustain this projected population, world food production must increase by at least 50 percent on much of the same land that we farm today. To meet this staggering challenge, scientists must develop the technology required to achieve an “evergreen” revolution-one that increases crop productivity without degrading natural resources. With 30 percent new material, the updated and revised third edition of Growth and Mineral Nutrition of Field Crops covers all aspects of crop growth and mineral nutrition that contribute to sustainable, high-yield agriculture. Bringing together international scientific knowledge of crop production and the impacts of agriculture on the environment, this book •Includes two new chapters on remediation of heavy-metal contaminated soils and cover crops •Covers theoretical and practical aspects of mineral nutrition of field crops •Provides recommendations for judicious use of fertilizers, which will reduce cost of crop production and enhance high crop yields without risking environmental pollution •Provides growth patterns for annual crops and forages •Includes a handful of color pictures of nutrient deficiencies for easy diagnostic purposes To make the book as practical as possible, each chapter is supported by experimental results and extensive references. A large number of figures and tables are also included to save readers time when researching. The overall emphasis of this reference is on the soil’s ability to sustain high crop yields and a healthy human Barker David J. PilbeamIn 2007, the first edition of Handbook of Plant Nutrition presented a compendium of information on the mineral nutrition of plants available at that time-and became a bestseller and trusted resource. Updated to reflect recent advances in knowledge of plant nutrition, the second edition continues this tradition. With chapters written by a new team of experts, each element is covered in a different manner, providing a fresh look and new understanding of the material. The chapters extensively explore the relationship between plant genetics and the accumulation and use of nutrients by plants, adding to the coverage available in the first edition. The second edition features a chapter on lanthanides, which have gained importance in plant nutrition since the publication of the first edition, and contains chapters on the different mineral elements. It follows the general pattern of a description of the determination of essentiality or beneficial effects of the element, uptake and assimilation, physiological responses of plants to the element, genetics of its acquisition by plants, concentrations of the element and its derivatives and metabolites in plants, interaction of the element with uptake of other elements, diagnosis of concentrations of the element in plants, forms and concentrations of the element in soils and its availability to plants, soil tests and fertilizers used to supply the element. The book demonstrates how the appearance and composition of plants can be used to assess nutritional status and the value of soil tests for assessing nutrition status. It also includes recommendations of fertilizers that can be applied to remedy nutritional deficiencies. These features and more make Handbook of Plant Nutrition, Second Edition a practical, easy-to-use reference for determining, monitoring, and improving the nutritional profiles of plants worldwide. Web server is down Error code 521 2023-06-16 090557 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d81e4deaee80bd6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare A. promeristem B. meristem sekunder C. meristem primer D. meristem tersier E. diferensiasi dan spesialisasi Jawaban B Pembahasan Pertumbuhan pada batang tumbuhan dipengaruhi oleh 3 jenis meristem, yaitu meristem apikal yang terletak di ujung batang menyebabkan pertumbuhan memanjang atau primer, meristem lateral yang terletak sejajar dengan organ menyebabkan pertumbuhan membesar atau sekunder, dan meristem interkalar yang terletak di ruas-ruas batang tanaman menyebabkan pertumbuhan memanjang.

pertumbuhan membesar pada tumbuhan dikenal pula dengan istilah